Respons Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun saat Dialog dengan Dokter Kejiwaan, Pertanyaan 'Mengorek'
Respons siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun saat dialog dengan dokter kejiwaan, pertanyaan 'mengorek'.
Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja, disebut dr Rianna berkisar 10 orang.
• Kisah Anak Adopsi Ditagih Orangtua Asli setelah 5 Tahun, Curhat Wanita yang Merawat Banjir Doa
Dia menuturkan, wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.
Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sang siswi SMP berstatus tersangka.
"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari."
"Gejala-gejala tertentu," tuturnya.

• Sang Suami Bule Lebih Suka Ani Mantan TKW Blitar Tak Dandan: Saya Lebih Suka yang Apa Adanya
Lebih lanjut dilansir dari tayangan wawancara TV One, dr Rianna pun mengungkap perihal dialog yang ia lakukan ketika bertemu NF.
Dokter spesialis Kejiwaan RS Polri ini bercerita bahwa proses pemeriksaan terhadap NF masih dalam tahap awal.
Yakni dengan cara mengenalkan tim dokter kepada pelaku sebelum berdialog.
"Kita baru pemeriksaan tahap awal, baru pemeriksaan yang masih awal. Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa atau pasien," ungkap dr Rianna, dilansir pada Selasa (10/3/2020).
• Kehidupan Mantan TKW Blitar Pasca Nikahi Bule, Penampilan Berubah, Tersorot Sikap Bule ke Mertua
Setelah memperkenalkan diri satu persatu, tim dokter pun berdialog dengan pelaku sesuai prosedur yang ada.
Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.
"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku)."
"Kalau semuanya dikenalkan ramai-ramai belum tentu, anak ini kalau dikerubutin ramai-ramai kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," pungkasnya.
• Mewahnya Restoran Teuku Rassya di Ketinggian, Beda dengan Warteg Tamara Bleszynski Nuansa Pedesaan
Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal.
Hal itu diharapkan bisa membuat pelaku terbuka kepada tim dokter.