Tulisan Siswi Bunuh Bocah 6 Tahun 'My Dad is My Crush', Benci & Cinta, Mungkinkah Naksir Ayahnya?
Tulisan lainnya dari siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun yang mencuri perhatian adalah "My Dad is My Crush". Mungkinkah sang anak naksir ayahnya?
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
"Dari gambarnya saya bisa gambarkan ini ada rasa kesedihan yang teramat sangat, gambarnya konsisten, kesedihan yang sorrow, deep pain," ujar Mellissa Grace.
Lebih lanjut, Mellissa Grace mengatakan bahwa pelaku NF merupakan seorang anak yang sejatinya membutuhkan kasih sayang.
Hal ini diketahui dari tulisan siswi SMP itu yang menuliskan "I will always love you, who, unknown".
"Saya menangkapnya, ini anak yang dibutuhin, akan ada orang yang mencintai kamu tapi gak tau, butuh kasih sayang, lalu juga ada tulisan kekecewaan terhadap figur dad, misalnya Please dad don't make me mad, ini persepsi tapi apakah itu sesungguhnya yang terjadi atau tidak, kita nggak pernah tahu," imbuh Mellissa Grace.
• Kumpulan Status yang Ditulis Siswi Bunuh Bocah 6 Tahun, Video Bertopeng Bikin Bulu Kuduk Bergidik
• Makna Tulisan Tangan Siswa SMP Bunuh Anak 6 Tahun, Arti Kata Ayah Disoroti, Terselubung & Mendalam

Kasus siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun
Seperti yang diketahui, kasus siswi SMP yang membunuh anak kecil tengah membuat gempar masyarakat.
Siswi sekolah menengah pertama dengan berinisial NF yang masih berusia 15 tahun tega membunuh bocah berusia 6 tahun dengan inisial APA.
Bocah malang tersebut menjadi korban pembunuhan oleh NF di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Awalnya, pada Kamis 5 Maret 2020 sore, APA tak kunjung pulang ke rumah yang membuat orang tuanya khawatir.
Keluarga APA awalnya sempat mengira kalau korban diculik dan melapor ke Ketua RT setempat.
• Makna Gambar Wajah & Pilihan Kata Siswi Bunuh Anak 6 Tahun Dikuak Pakar, Soroti Frustasi Mendalam
• Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Mengaku Tak Suka Orangtua Bercerai, Polisi: Dia Merasa Ditinggal
Kemudian hari berikutnya, Jumat 6 Maret 2020, NF melaporkan dirinya sendiri ke polisi dan mengaku telah membunuh APA.
Padahal malam sebelumnya, usai membunuh korban, NF kemudian menyimpan mayat bocah itu di dalam lemarinya semalaman.
Ia bahkan tidur dengan mayat itu tanpa diketahui oleh orangtuanya.
Baru keesokan harinya saat hendak sekolah, NF pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.
Kepada polisi, siswi SMP itu mengaku telah membunuh bocah yang merupakan tetangganya itu.