Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur
Ziarah Makam Tebuireng Ditutup Sementara Sampai Virus Corona Mereda, Gus Kikin: Kami Khawatir
Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz jelaskan soal kompleks makam Tebuireng ditutup sementara. Antisipasi penyebaran virus Corona.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pesantren Tebuireng, Jombang memutuskan kompleks makam Tebuireng ditutup sementara.
Perihal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Pengasuh Pesantren Tebuireng, tertanggal 14 Maret 2020.
Dalam surat tersebut dikatakan, kompleks makam Tebuireng ditutup sementara guna antisipasi penyebaran virus Corona.
• Jawaban Suami Mantan TKW Blitar saat Ditanya Malu atau Tidak Beristri TKW: 2 Orang yang Beruntung
• Mobil Mewah Alphard Jalan Sendiri Masuk Sungai di Perumahan Surabaya, Pemiliknya di Rumah Lupa
Dikonfirmasi awak TribunJatim.com terkait kebenaran SE tersebut, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz menjelaskan bahwa keputusan ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Di antaranya, hasil rapat pimpinan dan majelis keluarga pesantren Tebuireng, SE Gubernur Jatim terkait Peningkatan Kewaspadaan Covid-19, hingga edaran Bupati Jombang.
"Itu memang menyikapi situasi yang sekarang ini ada, terkait penyebaran virus itu. Sehingga, kami antisipasi melakukan langkah preventif dengan menutup sementara kompleks makam," kata Gus Kikin (sapaan KH Abdul Hakim Mahfudz) dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (15/3/2020).
• Pencuri Pisang di Tulungagung Tabrak Mobil Patroli Polisi, Ngotot Kabur ke Gunung, Endingnya Begini
• Perbandingan Jumlah Pasien Sembuh dari Corona di 141 Negara, Indonesia Punya Harapan Atasi Wabah
"Kami kawatirkan kerumunan orang akan berdampak pada penyebaran virus itu," lanjut Gus Kikin.
Nantinya, apabila virus mereda, pihaknya akan berkoordinasi kembali untuk membuka Kompleks Makam.
"Masa waktunya masih belum ditentukan. Bergantung dari situasi dan kondisi penyebarannya. Kalau sudah memungkinkan untuk dibuka, kami buka. Kami himbau kepada para peziarah untuk jangan berziarah dulu," katanya.
• Nasib Terkini Pemain Sinetron Keluarga Cemara, Kehidupan Asli Jauh dari Cerita, Lihat Profesi Mereka
Pasalnya, kompleks Makam Tebuireng menjadi pusara beberapa tokoh besar.
Antara lain, hadratus syeikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Ny. Hj.Nafiqoh (istri), KH.A. Wahid Hasyim dan Ny.Hj. Solechah (istri), KH. Abdul Kholik Hasyim, KH. Ma’shum Ali (pengarang kitab shorof Amtsilatus Tasbrifiyyab) dan Ny.Hj. Khoiriyah Hasyim (istri), dan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga KH Sholahuddin Wahid.
Saban hari, makam ini selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru Nusantara.
Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk para peneliti, akademisi, dan pemerhati pesantren baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Penulis: Bobby Koloway
Editor: Heftys Suud