Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curhat Memilukan Anak Dokter yang Tertular Corona, Kronologi Pilu: Lelucon Kalian, Air Mata Kami

Inilah curhatan menyayat hati dari anak dokter Bambang Sutrisna yang meninggal karena Covid-19, ada pesan menohok yang disampaikannya.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Instagram/@ikatandokterindonesia
Postingan IDI terkait Dokter Bambang Sutrisna yang meninggal karena tertular Corona 

Berikut pesan dari Leonita yang berhasil dikutip TribunJatim.com dari GridHot.ID.

Pesan itu diawali dengan definisi tagar #dirumahaja oleh Leonita dan keluarganya yang baru kehilangan sang ayah.

Menurut Leonita, lelucon yang tersebar di media sosial tentang dirumahaja menjadi air mata yang menyedihkan bagi keluarganya.

"Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi air mata buat keluarga kami.
 
Ya memang, ayah saya bisa dibilang bandel, disuruh jangan praktek bilangnya kasian orang dari jauh.”

Nasib Pilu Pria di Taiwan Kena Denda Rp 546 Juta, Ketahuan Asyik Dugem saat Karantina Virus Corona

Pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, China
Pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, China (EPA via Daily Mail)

Leonita lalu bercerita bagaimana detik-detik sang ayah akhirnya tertular virus corona.

Ternyata, berawal dari tugasnya saat mengobati pasien di sebuah rumah sakit di Bintaro.

Sepulang dari tugasnya, sang ayah pun mulai merasakan gejala yang tidak mengenakkan.

“Ternyata pasien yang dibilang kasian itu adalah SUSPECT COVID dengan rontgen paru-paru udah putih semua.
 
Pasien tersebut yang pulang paksa dari sebuah RS di Bintaro karena ini dan itu.
 
Lalu apa efeknya?
Ayah saya demam, sesak.
Fyi, ayah saya adalah orang yang gak pernah ngeluh, patah kaki aja masih jalan, batuk-batuk masih ngajar dari rumah.”
 
“Jadi, ketika mengeluh sesak ya itu bukan main-main.”
 
“Dibawa ke rumah sakitm sesak itu enggak membaikm saturasi terus menurun, RJP, inkubasi, dan meninggal.” tulisnya dalam pesan yang kini disamarkan itu.

 
Di kalimat terakhirnya, Leonita memberikan pesan menohok tentang pentingnya social distancing dan mengikuti arahan ahli.

“Saya tulis ini cuma mau minta tolong, plis untuk yang punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja dan yang udah ada di RS, jangan bandel sampai pulang paksa.”

Ia bahkan juga mengutarakan kepedihan yang sebenar-benarnya dirasakan oleh semua pasien Covid-19 kala melakukan proses penyembuhannya.

“Yang menyedihkan buat pasien Covid adalah meninggal sendirian, sesak sendirian, mau minta tolong? ga ada perawat berjaga, isolasi tertutup, keluarga ga bisa lihat.
 
Tahu apa yg papa lakukan pas sesak tadi malem? telepon anak dan menantunya, minta tolong.
 
Saya sampai menelpon RS utk kasih tau, karena keluarga ga bisa masuk.
 
Jadi selama kalian punya hidup yang kalian hargai, punya keluarga yg kalian kasihi yang masih hidup plis jangan menambah penyebaran virus.”

Bulan Madu Berakhir Pilu, Pengantin Dipersalahkan Pesta Nikah ‘Terinfeksi’ Corona, Istri: Ini Gila

“Sungguh bukannya mau nakut2in tapi kalian bayangkan kalo keluarga kalian sesak nafas dan telepon2 kalian sambil minta tolong karena sesak, gimana perasaan kalian?”
 
“Ato kalau kalian sendiri akhirnya tumbang karena covid dan diisolasi, sendirian..sesak juga dinikmati sendirian..gimana perasaan kalian?”
 
“Marah?? jelas saya marah karena ada orang-orang egois macam kalian yang gak mau nurut dan bawa penyakit buat keluarga kita. Jujur saya dua minggu ini, bahkan gak pulang, takut ketemu orang tua, kenapa? karena saya kerja di RS, dan saya paham betul di rumah saya ada dua orang berusia diatas 60 tahun yang harus dilindiungi. Saya gak punya pilihan untuk #dirumahaja karena saya masih jaga.
 
Saya ga dapat jatah swab dari RS karena terbatas. Ya saya telah aja sendiri semuanya." tulisnya dalam sebuah postingan.

Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus.
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. (SCMP/Xinhua)

 
Pesan yang begitu menohok dan menyayat hati itu memang benar-benar menekankan pentingnya social distancing dan physical distancing.

Jaga jarak, hindari kerumunan, dan sedapat mungkin berada di rumah.

Halaman
123
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved