Bantu Ketersediaan APD di Jatim, Face Shiled Produksi ITS Surabaya Diapresiasi Wagub Emil Dardak
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengapresiasi proyek pembuatan face shiled kerjasama ITS Surabaya dan Unair.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meninjau langsung proses produksi face shield di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (24/3/2020).
Dalam kesempatan itu, Emil mengapresiasi pembuatan face shield tersebut.
Face shield merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang penting untuk melindungi wajah para tenaga medis.
• Cerita Kecelakaan di Tol Gempol Berawal Kejar-kejaran Ngotot, Penumpang: Jangan Ragu Tegur Sopir
• Potret Suasana Beda Ulang Tahun Krisdayanti, Terasa Janggal, Anang dan Ashanty hingga Aurel Beri Ini
Produk hasil kerja sama antara ITS dan Unair ini menurut Emil, dapat membantu langkah Pemprov Jatim untuk memenuhi APD yang saat ini terbatas.
Untuk membantu proses produksi face shield ini, Emil mengatakan Pemprov Jatim akan memastikan stok bahan bakunya tetap tersedia.
“Kami coba bantu dengan pengadaan bahan produksi” ucap Emil, Selasa (24/3/2020).
• Surabaya Disemprot Disinfektan Lewat Udara gegara Corona, Sasar Perkampungan dan Jalan-jalan Publik
• PS Hizbul Wathan Kirim Surat ke PT LIB terkait Liga 2 2020, Bahas 3 Poin: Menunggu Kepastian
Selain itu, Pemprov Jatim juga akan membantu untuk menyediakan sanitizer, masker bagi mahasiswa yang bekerja membuat face shield.
“Semoga rekan-rekan yang membuat face shield ini selalu diberi kesehatan," lanjut Mantan Bupati Trenggalek ini.
Sementara itu, penanggung jawab produksi face shield, Djoko Kuswanto mengatakan jika seluruh biaya pembuatan Face shield ditanggung oleh ITS dan Asosiasi 3D Printing.
• BERITA TERPOPULER JATIM: 2 Pasien Positif Covid-19 Jatim Meninggal - Curhatan Dokter RSUD Dr Soetomo
Karena itulah dia dan tim tak merasa khawatir jika menyangkut soal biaya pembuatan.
“Kalau soal kendala, sebetulnya banyak kendalanya. Tapi untuk saat ini kendalanya karena kebanyakan order yang datang dari rumah sakit,” ujarnya.
Namun, tim teknis pembuatan akan terus memenuhi permintaan sembari terus berdiskusi untuk pengembangan metode pembuatan yang baik.
Tak hanya itu, tim teknis juga harus memenuhi standar face shield yang dibutuhkan rumah sakit seperti apa.
“Proses pembuatan didampingi oleh tenaga ahli kesehatan dari Rumah Sakit Universitas Airlangga, untuk menjaga standart dan kesehatan relawan yang tergabung dalam proyek ini,” kata Djoko.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud