Virus Corona di Indonesia
VIRAL Cara 'Unik' Dokter Agar Virus Corona Tak Menular ke Anak Istri, Ajak Para Suami Lakukan Ini
Seorang dokter bagikan cara agar virus Corona tak menular ke anak dan istri, triknya viral di media sosial.
"Sehelai rambut panjang meningkatkan resiko saya membawa virus Corona ke rumah. Jadi, untuk pertama kalinya sejak saat tingkat pertama mahasiswa FK. Saya membotaki kepala sendiri," ungkap dr. Gia.
Dirinya juga kemudian memberikan pesan bagi para lali-laki pencari nafkah.
Terutama yang masih harus bekerja di tengah wabah yang kian merebak.
"Untuk para suami yang masih sangat terpaksa harus bekerja keluar. Mari kita botak bersama. Untuk para Istri, yang ikhlas ya. Suaminya tetap pada ganteng kan walau botak?" sambungnya.
Baginya, rambut sekalipun bisa menjadi tempat dimana virus berada.
Ia tak ingin menjadi sumber pembawa virus setibanya di rumah.
Demi meminimalisir hal itu terjadi, dr. Gia Pratama memutuskan untuk mencukur plontos rambutnya.
Baginya penampilan bukanlah yang utama dibanding keselamatam diri sendiri dan orang lain.
• VIRAL Video Pria ODP Corona Jatuh Pingsan dan Tergeletak di Depan Klinik Tebet, Berikut Kronologinya
• VIRAL Video Menyebut Tim Medis China Tiba di Bandara Indonesia, Imigrasi Ungkap Fakta Sebenarnya
Istrinya Sedang Hamil, Dokter Garda Terdepan Virus Corona Curhat: Bohong Kalau Kami Tidak Takut
Viral di Instagram, cerita seorang dokter di Lampung yang menjadi salah satu tenaga medis yang merawat pasien Covid-19.
Pengalaman merawat pasien covid 19 itu dibagikan oleh dr Achmad Gozali melalui akun Instagram pribadinya @aigozali06 pada Jumat (20/3/2020).
Unggahan foto dokter Gozali yang mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap itu disukai 15 ribu orang dan dikomentari 693 kali per Rabu (25/3/2020).
Dalam unggahan itu, dokter spesialis paru-paru dan pernapasan di Lampung ini menulis adalah kebohongan jika tidak ada rasa takut diantara para staf medis, terlebih telah ada kasus positif di Lampung.
Rasa takut yang melanda tim medis.
“Betul ga usah panik tapi bohong aja kalau ga ada rasa takut terutama di kami para staf medis."