Virus Corona di Tulungagung
Hadir Bersama Pasien Positif Covid-19, 9 Orang di Tulungagung Akan Menjalani Rapid Test
Sembilan orang asal Tulungagung, Jawa Timur menjalani karantina mandiri, usai mengadiri acara pelatihan calon petugas haji 2020, 9-18 Maret 2020
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sembilan orang asal Tulungagung, Jawa Timur menjalani karantina mandiri, usai mengadiri acara pelatihan calon petugas haji 2020, 9-18 Maret 2020 lalu di Asrama Haji Surabaya.
Mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP), karena dalam acara itu diketahui ada peserta asal Kediri yang dinyatakan positif Covid-19.
Dosen asal sebuah universitas di Kediri ini akhirnya meninggal dunia.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono, pihaknya segera melakukan pelacakan.
Diketahui ada sembilan orang asal Tulungagung yang ikut dalam acara itu.
Mereka terdiri dari tenaga medis dan juga petugas dari Kantor Kemenag Tulungagung.
• UPDATE CORONA di Jember Senin 30 Maret 2020, Positif Covid-19 Jember Bertambah
• Maia Estianty Kini Kembali ke Pelukan Suami, Rindu Berat 2 Minggu Tak Bertemu: Makasih Darling
• Pakai Gaji dan Tunjangan Bulanannya untuk Tangani Covid-19, Polisi Lamongan Ini Ajak Ayo Sama-sama
“Yang jelas mereka saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” terang Bambang kepada TribunJatim.com, Minggu (29/3/2020).
Sembilan orang itu selanjutnya akan menjalani tes menggunakan alat rapid test, besok, Senin (30/3/2020) di Puskesmas Bangunjaya.
Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel adala salah satu Puskesmas penyangga untuk perawat pasien dalam perawatan (PDP) virus Corona.
Rapid yang digunakan berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang bisa diketahui hasilnya dalam waktu beberapa menit.
“Kami sudah dalat alatnya dari Kemenkes, dan sembilan orang itu akan kami tes semuanya bersama-sama,” ujar Bambang kepada TribunJatim.com.
Bambang berharap sembilan orang itu negatif Covid-19.
Sebab jika ada yang positif, maka pihaknya harus melakukan pelacakan kontak mereka.
Semua yang pernah bersentuhan dengan orang yang positif, masuk ODP dan harus mengisolasi diri. (David Yohanes/TribunJatim.com)