Nasib Pilu Gadis 16 Tahun Dihabisi Pria Pontianak di Hutan Kalbar, Jenazah Disetubuhi, Motif Terkuak
Nasib pilu gadis berusia 16 tahun dihabisi oleh pria Pontianak di hutan Kalimantan Barat (Kalbar), aksi keji berlanjut pada persetubuhan tak normal.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Atas temuan tersebut, keluarga korban kemudian melaporkannya hingga akhirnya polisi datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mayat korban kemudian dievakuasi sekitar pukul 23.00.
"Disaksikan perwakilan keluarga korban, Pak Sekdes, Anggota Polsek Ngabang. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit untuk divisum," jelas Kasat.
Kepolisian menduga korban menjadi korban pembunuhan.
Polisi pun bergerak cepat dengan memburu pelakunya.
Tidak sampai 1x24 jam setelah mayat ditemukan, tersangkanya pun berhasil ditangkap.
• Siswa SMP Gresik Jadi Korban Pencurian Sepeda, Diancam Dihabisi Pelaku hingga Dituduh Ikut Tawuran
• Seusai Berhubungan Badan, Pria di Gresik Ini Menghabisi Kekasih Gelapnya Dengan Bantal
Motif Pelaku
Kasus dugaan pembunuhan terhadap gadis 16 tahun di Dusun Menjalin, Desa Pak Mayam, Kecamatan Ngabang, Kalimantan Barat ( Kalbar ), terungkap.
Tersangka yang dibekuk polisi di Kota Pontianak mengakui perbuatannya dan mengungkapkan motifnya.
Kasat Reskrim Polres Landak, Iptu Idris Bakara mengatakan, korban pembunuhan sadis merupakan anak gadis dan bekerja sebagai buruh di perusahaan.
"Tersangka ini asal Kota Pontianak, baru lima bulan kerja di wilayah Pak Mayam. Informasi yang didapat, tersangka mantan pengguna narkoba berat. Oleh abangnya disuruh kerja di sana agar berubah," jelas Idris Bakara.
Harapan dari keluarga agar bisa berubah ternyata tidak tercapai.
Malah dengan keji menghabisi anak di bawah umur yang juga tetangganya di Dusun Menjalin.
"Tersangka menghabisi korban sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu korban hendak pergi ke acara pamannya yang mengadakan hajatan pernikahan untuk menjadi pagar ayu," tambah Idris Bakara.
Dimana tersangka sudah mengintai, karena korban saat akan pergi melewati tempat tinggal tersangka.