Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

10 Ribu Pemudik Serbu Lamongan, Gubernur Jatim Minta Tiap Desa Sediakan Ruang Observasi Virus Corona

Tempat observasi virus Corona penting, khususnya untuk mengantisipasi serbuan pemudik yang diprediksi akan menyerbu Jawa Timur dalam waktu dekat.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DAVID YOHANES
ILUSTRASI - Calon penumpang berebut masuk bus yang baru datang di Terminal Gayatri Tulungagung, Minggu (9/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali mengimbau seluruh kepala daerah untuk menyiapkan ruang observasi virus Corona (Covid-19) hingga di tingkat desa.

Tempat observasi ini penting, khususnya untuk mengantisipasi serbuan pemudik yang diprediksi akan menyerbu Jawa Timur dalam waktu dekat.

Setelah menggelar rakor virtual antara Forkopimda Jawa Timur dan Forpimda Kabupaten Kota se-Jawa Timur, di Mapolda Jatim, Kamis (9/4/2020), Khofifah Indar Parawansa menyebut, per hari ini serbuan sejumlah pemudik sudah sampai di Jawa Timur.

Satu di antaranya di Kabupaten Lamongan, yang jumlah pemudiknya dari Jabodetabek mencapai 10 ribu orang. 

24 Kabupaten/Kota Masuk Zona Merah, Ada 23 Klaster Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur

Istighosah Kubro Online di Malam Nisfu Syaban, Khofifah: Ini Ikhtiar Batin Seluruh Elemen Jatim

Mereka adalah para perantau penjual makanan, UKM yang mudik lebih awal karena adanya wabah Covid-19 dan tidak memungkinkan mereka untuk tinggal di tempat perantauan lebih lama. 

“Dalam rakor virtual ini, kami melakukan koordinasi terkait update pelayanan dari seluruh proses dampak Covid-19. Kami meminta masing-masing daerah diharapkan punya layanan sampai lini bawah, RT/RW dusun, minimal desa,” tegas Khofifah Indar Parawansa.

Layanan yang dimaksud ditegaskan gubernur perempuan pertama Jatim ini termasuk penyediaan gedung, sarana agar masyarakat pemudik bisa mendapatkan layanan observasi mandiri selama 14 hari seusai datang dari daerah terjangkit. 

“Karena 10 hari yang lalu, bupati Lamongan menyampaikan pemudik dari Jakarta yang sudah masuk Lamongan masih seribuan jumlahnya.  Akan tetapi hari ini, seperti yang beliau sampaikan, kira-kira yang dari Jabodetabek saja yang sudah masuk mencapai 10 ribu, belum yang dari daerah lain,” kata Khofifah Indar Parawansa. 

Akibat Pandemi Covid-19, Hampir 2.000 Tenaga Kerja di Jawa Timur Kena PHK

UPDATE CORONA di Jatim Kamis 9 April, 46 Positif Covid-19 Sembuh 17 Meninggal TUBAN Masuk Zona Merah

Untuk itu, Khofifah Indar Parawansa meminta agar setiap desa minimal menyediakan sarana gedung observasi 14 hari bagi mereka yang baru saja datang dari mudik. 

Sebab menurutnya menyiapkan observasi di tingkat paling bawah akan lebih efektif karena masyarakat masih bisa bertemu dengan keluarga dalam kondisi physical distancing. 

Rakor virtual Forkopimda Jatim bersama Forpimda kabupaten kota se-Jatim yang digelar di Mapolda Jatim, Kamis (9/4/2020).
Rakor virtual Forkopimda Jatim bersama Forpimda kabupaten kota se-Jatim yang digelar di Mapolda Jatim, Kamis (9/4/2020). (TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH)

Oleh karena itu, dalam rakor virtual ini, ia meminta kesiapan masing-masing kabupaten kota di Jatim hingga di tingkat kelurahan, desa, memaksimalkan untuk menyediakan observasi atau isolasi mandiri minimal 14 hari.

“Berdasarkan data dari Pangdam, saat ini baru 29,9 persen desa di Jatim yang sudah menyiapkan layanan observasi di tingkat desa. Tentu harapannya layanan ini makin disiapkan lebih baik lagi,” tegasnya.

Dampak Corona, Gubernur Khofifah Instruksikan Samsat se-Jatim Bebaskan Pembayaran Denda Pajak Motor

Seusai Bongkar Posko Sterilisasi di 19 Pintu Masuk Kota Surabaya, Pemkot Lakukan Evaluasi

Sebab aksi mudik masyarakat perantau bisa jadi tak terbendung meski imbauan dan penjagaan sudah disampaikan.

Bahkan tak hanya oleh pemerintah, melainkan imbauan tidak mudik juga sudah disampaikan oleh asosiasi pedagang sate, asosiasi pedagang soto, asosiasi pedangan penyetan, dan lain sebagainya.  

“Bahkan kepala desa juga ikut memberikan imbauan agar mereka tidak mudik dulu. Tapi karena sudah terlanjur mudik maka harus disiapkan segala sesuatunya,” pungkas Khofifah Indar Parawansa.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved