Berita Terpopuler
TERPOPULER BOLA: Penyebab Kushedya Hari Yudo-Elias Alderete Tak Klop hingga Nilai Kontrak Sheva Imut
Beragam berita Bola Lokal terangkum hari ini. Mulai penyebab KH Yudo dan Elias Alderete tak klop hingga nilai kontrak Sheva Imut.
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita Bola Lokal terangkum dalam berita bola terpopuler hari ini, Sabtu (11/4/2020).
Pada berita bola terpopuler hari ini dibuka dengan penyebab Kushedya Hari Yudo dan Elias Alderete terlihat tak klop di sektor depan Arema FC.
Dilanjut dengan berita negoisasi Arema FC Putri dan Sheva Imut bak kasus Makan Konate jilid 2.
• BERITA TERPOPULER JATIM: Pria Blitar Kaget saat Polisi Mencegat hingga Positif Covid-19 di Bangkalan
Pasalnya, nilai kontrak Sheva Imut lebih dari 100 Persen.
Terakhir ada Presiden Persebaya Azrul Ananda beber kunci Liga 1 bisa sehat jangka panjang.
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita bola terpopuler hari ini, Sabtu (11/4/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
• Pengakuan Krisdayanti soal Hubungan Aurel-Azriel & Raul, Alasan Anak Tinggal dengan Anang Dibongkar
1.Penyebab Kushedya Hari Yudo dan Elias Alderete Terlihat Tak Klop di Sektor Depan Arema FC

Di musim kompetisi Liga1 2020, Arema FC memiliki dua penyerang murni, lokal dan asing.
Keduanya adalah Kushedya Hari Yudo dan Elias Alderete.
Ada juga satu second striker asing Arema FC, Jonathan Bauman.
Bicara soal Kushedya Hari Yudo dan Elias Alderete, dua pemain ini diprediksi bakal memiliki masa depan cemerlang di Arema FC.
Khususnya Kushedya Hari Yudo, pemain asli Malang itu setingkat di atas Elias Alderete, karena penampilannya berhasil mencuri perhatian suporter Arema FC, Aremania.
• Manajemen & Pelatih Arema FC Percaya Pemain Tetap Jaga Kondisi di Saat Libur Meski Tanpa Pengawasan
Penampilannya yang ngeyel dan ngotot, dengan torehan dua golnya, berhasil membuat Arema FC menang 2-0 atas Persikabo di laga pekan pertama Liga 1 2020.
Seketika itu pula, semua mata tertuju pada Kushedya Hari Yudo.
Saat itu, Kushedya Hari Yudo berhasil tampil leluasa dan moncer di depan, karena pesaingnya di lini depan yaitu Elias Alderete, belum bisa dimainkan.
Striker asal Argentina itu tak bisa dimainkan bersama Matias Malvino karena masih menunggu surat International Transfer Certificate (ITC) dari federasi di negaranya.
2. Negoisasi Arema FC Putri-Sheva Imut Bak Kasus Makan Konate Jilid 2, Nilai Kontrak Lebihi 100 Persen

Sheva Imut Furyzcha menjadi pemain Arema FC Putri musim lalu yang paling sulit didapatkan.
Pasalnya, hingga kini manajemen Arema FC Putri masih belum berhasil mendapatkan mantan striker Timnas U-16 itu.
Ini tak lepas dari alotnya negosiasi manajemen Arema FC Putri dengan pihak Sheva Imut.
• Respon Sedih Arema FC atas Wafatnya Glenn Fredly, Berjasa Angkat Sepakbola Lewat Lagu: Cinta & Setia
Selain karena tim yang berminat meminang Sheva Imut musim ini lebih banyak dibanding musim lalu, nilai kontrak yang dipatok pihak Sheva Imut juga sangat tinggi.
Bahkan sangking tingginya, Manager Arema FC Putri, Fuad Ardiansyah menganggap kasus negosiasi Sheva Imut ini seperti negosisasi Makan Konate jilid 2.
"Soal Sheva kami masih nego dengan agennya. Utamanya soal kontrak yang dia minta naik sangat signifikan. Lebih dari 100 persen. Bisa kejadian Makan Konate seri 2," kata Fuad Ardiansyah pada TribunJatim.com, Jumat (10/4/2020).
Tak mau menyebutkan berapa nominal kontrak Sheva Imut, Fuad menilai naiknya nilai kontrak Sheva Imut ini tak lepas dari banyaknya tim yang menginginkan striker, yang pada musim lalu itu mencetak 10 gol untuk Arema FC.
3. Presiden Persebaya Azrul Ananda Beber Kunci Liga 1 Sehat Jangka Panjang, Mulai Hak Siar-Pemain Asing

Belajar dari pengalamannya berkecimpung di dunia olahraga, Presiden Persebaya, Azrul Ananda membeberkan kunci agar liga profesional, termasuk juga Liga 1 bisa sehat jangka panjang.
Disampaikan Azrul Ananda dalam catatan pribadinya di www.happywednesday.id, ada beberapa poin penting dari sebuah kompetisi yang perlu dimaksimalkan agar kompetisi benar-benar sehat.
Pertama adalah memaksimalkan hak siar.
Disampaikan Azrul Ananda, semua hak siar atau pemasukan liga profesional lain di luar negeri dikumpulkan jadi satu, lalu klub-klub mendapat pembagian hasil (salah kalau disebut subsidi).
• Pemain Muda Supriadi Mengaku Ingin Rasakan Tinggal di Wisma Persebaya, Tempat Bersejarah Bajul Ijo
"Kalau di liga yang maju, pembagian hasil inilah yang jadi revenue utama klub. Bukan sponsor di jersey, bukan penjualan tiket pertandingan. Liga-liga besar, di banyak olahraga, pemasukan dari liga, ini bisa jadi mayoritas, lebih di atas 50 persen," terang Azrul Ananda.
Azrul Ananda menilai, kerangka fondasi liga di tanah air saat ini mungkin sudah di jalan yang benar.
Tapi mungkin jalannya masih belum mulus.
"Di negara kita, mungkin sudah bukan rahasia, tahun 2020 ini setiap klub mendapat pembagian hasil Rp 5,2 miliar. Banyak? Ya. Tapi sangat kecil kalau dibandingkan dengan pengeluaran klub," ucap suami dari Ivo Ananda itu.
Apalagi bagi tim-tim yang punya ambisi papan atas dan juara, dikatakan Azrul Ananda, mungkin jumlah itu hanya sepuluh persen dari total biaya.