Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Curhat Kafe Rolag Surabaya Imbas Positif Covid-19 di Warkop, Kursi Berjauhan & Ubah Jam Buka

Setelah mendapati dua warga positif Covid-19 di beberapa warkop di Surabaya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh para pengusaha kafe atau warkop.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Sudarma Adi
Febrianto/Tribunjatim
Ilustrasi Warung Kopi di Jalan Ploso Baru, surabaya 

TRIBUNJATIM.COM.COM, SURABAYA -Setelah mendapati dua warga positif Covid-19 di beberapa warkop di Surabaya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh para pengusaha kafe atau warkop. 

Tak terkecuali Supri, pengelola kafe Rolag di Karah, Surabaya. Kafe yang memiliki empat cabang itu kini tak seramai biasanya. Ya, nama tempat nongkrong ini tak asing bagi warga Surabaya

Saat tim memasuki kafe yang ada di pinggiran sungai Brantas ini kursi-kursi yang biasanya berjejer rapi kini nampak agak berjauhan. Selain itu ada tanda silang di setiap kursinya. Supri menjelaskan bahwa pihaknya telah mematuhi semua aturan dan imbuan baik dari kepolisian maupun pemerintah kota. 

Masih Bandel, Puluhan Pemuda Dirazia Polisi Lamongan Saat Asyik Cangkrukan di Warkop & Kafe

Polisi Gelar Razia Kafe dan Tempat Keramaian di Kota Blitar untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

"Semua sudah kami lakukan. Penyediaan handsanitazer semuanya. Tapi terkadang customer nggak mau. Padahal sudah kami imbau juga," kata Supri saat ditemui di Karah, Rabu, (15/4/2020). 

Bahkan, penyemprotan disinfektan juga rutin dihelat. Pagi dan malam hari untuk menjaga kebersihan meja. Supri mengaku bingung antara imbauan dari pemerintah kota atau kepolisian.

Sebab yang didapat Supri dari pihak pemerintah kota bahwa tidak ada penutupan atau melockdown. "Hanya imbauan-imbauan saja," lanjut Supri.

Pihaknya pun merubah semua jam operasional kafe. Buka dari pukul 10.00 - 16.00 WIB. Yang biasanya buka 10 jam. Dengan adanya kejadian kemarin, Supri mengaku tidak tahu. Sebab saat kejadian pihaknya sudah tutup. 

"Mobil polisi itu langsung menyasar ke tempat yang masih menyala lampunya," terangnya. 

Atas kejadian itu pihaknya juga ikut terimbas dengan adanya kejadian tersebut. Yang banyak mengira rapid tes itu terjadi di tempatnya. Bahkan dalam pemberitaan lain, ada yang memasang foto kafenya. 

"Padahal kami sudah tutup. Kami juga bingung, kami buka ramai sedikit diobrak. Sedangkan kami sudah melakukan imbauan kepada customer untuk take away. Tapi tetap saja. Terus gimana?. Karena ini kan nggak jelas. Hanya imbauan," lanjutnya. 

Tak hanya itu pihaknya juga selalu didatangi polisi dua kali sehari

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved