Wabah Virus Corona Mendunia
Kepiluan Nasib Mayat Akibat Corona, Berserakan di RS hingga Dibusukkan di Rumah, Artis Mengalaminya
Inilah kumpulan kisah pilu soal nasib mayat akibat corona di berbagai belahan dunia, perlakuan terhadap mayatnya sangat memilukan.
Penulis: Ignatia | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Ada kepiluan yang begitu terasa di balik nasib mayat-mayat yang terdampak dari pandemi Covid-19.
Di balik semua hal terkait pandemi Corona yang menyerang seluruh dunia, nasib mayat akibat corona selalu yang paling dipermasalahkan.
Beberapa foto dan video juga bocor memperlihatkan perlakuan terhadap berbagai jenazah pasien yang telah meninggal karena virus Corona.
• Tata Cara Salat Tarawih di Rumah saat Pandemi Virus Corona, Sendiri atau Berjemaah, Simak Niatnya!

Foto dan video itu sebelumnya 'dirahasiakan', tetapi pada akhirnya bocor juga ke hadapan publik.
Ada yang berbeda dari setiap negara dengan semua cara penanganan mereka terhadap pandemi mematikan satu ini.
Salah satunya adalah terkait penanganan terhadap tubuh yang telah meninggal akibat virus Corona.
• VIRAL Jalan Hidup Pria Jadi Miliarder Dadakan, Berkat Batu yang 30 Tahun Jadi Ganjalan Pintu Rumah
Berikut TribunJatim.com coba rangkum, kisah-kisah pilu terkait nasib mayat akibat Corona di beberapa negara di dunia.
Amerika Serikat
Membludaknya angka kematian di Amerika Serikat akibat virus Corona menjadi sesuatu yang memilukan di negara adigdaya tersebut.
Amerika Serikat ternyata tidak menerapkan sistem lockdown di beberapa daerahnya meski sudah mencapai angka infeksi kasus dan kematian yang begitu tinggi.
Hal itu lantas berakibat pada membludaknya kasus kematian dan nasib mayatnya tidak bisa dikendalikan.
Dua kasus foto dan video dua buah rumah sakit di Amerika Serikat menjadi viral karena menunjukkan kondisi tak layak mayat-mayat tersebut.
Foto dan video rahasia dari Rumah Sakit Sinai-Grace di Detroit dan Rumah Sakit Wyckoff di Brooklyn, New York City.
• VIRAL Dinda Shafay Bikin Diffuser Pakai Dettol untuk Cegah Corona, Aksinya Dikecam karena Berbahaya!
Saking kewalahan dan kebingungan dengan banyaknya mayat yang terdampak, pihak RS menyiapkan kamar khusus dengan mayat yang berserakan begitu saja.
Selain memanfaatkan kamar kosong, rumah sakit itu juga menempatkan unit pendingin di parkiran untuk menyimpan mayat.
Salah satu petugas itu mengatakan, "Ya saya tahu adalah karena kami kehabisan tempat tidur untuk menjaga pasien kami."
"Sehingga tak menyisakan ruangan untuk tempat menyimpan mayat-mayat itu," katanya.

Satu foto menunjukkan dua mayat di tempat tidur berdampingan sementara mayat juga diletakkan di sebuah ranjang.
Dari foto-foto yang beredar, terlihat ada juga petugas medis yang membawa ratusan mayat ke truk berpendingin, yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara, lapor Daily Mail via Intisari.
Truk-truk seperti itu telah terlihat di seluruh kota dan bahkan di dunia.
Gubernur Andrew Cuomo mengatakan pasien rawat inap baru telah turun 50 persen dalam 24 jam dan jumlah orang yang dipulangkan "naik".
Italia
Italia juga menjadi negara yang paling banyak memakan korban karena pandemi Covid-19.
Setelah memberlakukan penguncian di banyak wilayahnya sejak Senin lalu, suasana Italia pun tampak lengang.
Penguncian dilakukan setelah jumlah kasus positif dan angka kematian akibat Virus Corona di Italia melonjak drastis.
Saking banyaknya kasus kematian, Italia juga memiliki kesulitan untuk memperlakukan mayat-mayat akibat Corona tersebut.
Sempat viral, pengalaman seorang artis di Italia yang ternyata anggota keluarganya positif Corona dan telah meninggal dunia.
• VIRAL Pria Unggah Foto Nenek-nenek Tidur dengan Caption Menghina, Kini Minta Maaf di Kantor Polisi
Suasana menyayat hati tampak dari video yang diunggah oleh seorang aktor asal Italia, Luca Franzese.
Pada video tersebut nampak Luca sedang berada di sebuah kamar, bersama seorang wanita yang sedang tertidur di kasur.
Dikutip dari nypost.com via Tribun Papua, Kamis (12/3/2020), diketahui bahwa tubuh wanita yang sedang tertidur di belakangnya itu merupakan jenazah dari Teresa Franzese (47) yang merupakan adiknya sendiri.
Ia mengatakan bagaimana tidak ada pihak berwenang yang bersedia menguburkan jenazah adiknya.
Mayat Teresa telah berada di rumah lebih dari 24 jam.
Tampak kesedihan di raut wajah Luca, sembari dia terus menceritakan bagaimana kondisi di Italia yang kian memburuk.
Pada video itu, Luca sesekali menunjukkan kondisi jenazah adiknya yang terbaring kaku di kasur.
Luca juga mengatakan dirinya ingin video yang direkamnya itu viral, untuk menunjukkan seberapa parah kondisi saat ini di Italia.
China
China menjadi negara pertama yang diyakini sebagai sumber penyebar utama virus Corona itu di seluruh dunia.
Di awal-awal penanganan, China berusaha kuat untuk menutupi berbagai fakta tentang angka kematian pasien akibat Corona.
Dikutip dari Intisari, William Yang, seorang reporter Deutsche-Welle mengklaim China diam-diam menyembunyikan jumlah sebenarnya dari kematian itu.
Karena itu, untuk menutupinya diam-diam ada tindakan rahasia yang dilakukan China kepada mayat-mayat korban virus Corona.

Sebuah laporan menyebut, China mengirim mayat-mayat itu secara rahasia untuk di kremasi, tanpa mengidentifikasi mereka.
William Yang menulis, "outlet media China @initiumnews mewawancarai orang-orang yang bekerja di pusat kremasi lokal."
"Mengonfirmasi banyak mayat dikirim langsung daru rumah sakit ke rpusat kremasi tanpa mengidentifikasi dengan benar pasien tersebut," katanya.
"Artinya pasien yang meninggal karena virus tetapi tidak memiliki catatan resmi," jelasnya.
Dengan demikian, mereka tidak terdata dalam jumlah korban dan dimusnahkan secara diam-diam.
• VIRAL Dinda Shafay Bikin Diffuser Pakai Dettol untuk Cegah Corona, Aksinya Dikecam karena Berbahaya!
Korea Utara
Korea Utara memang dikenal sebagai negara yang selalu memiliki kisah unik dan aneh di dalamnya.
Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.
Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK (Komite Hak Asasi di Korea Utara) mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.
"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya degan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.
"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.
• Rahasia Wajah Krisdayanti Glowing Bak Artis Korea, Dipermak Pakai DNA Ikan Salmon: Senangkan Suami

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.
Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.
Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.
Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.
Indonesia
Indonesia hingga saat ini juga masih memiliki masalah dengan perlakuan terhadap jenazah akibat Covid-19.
Satu di antaranya adalah banyaknya kasus penolakan jenazah yang positif Covid-19.
Di berbagai daerah, isu ini begitu nyata dan masih sangat dipermasalahkan.
Ekuador
Selain Italian maupun Indonesia, negara yang tidak masuk dalam daftar negara tertinggi virus Corona ini pun juga kewalahan dalam masalah pemakaman.
Negara tersebut adalah Ekuador, negara ini menghadapi masalah yang berbeda lagi.
Pejabat setempat keteteran untuk memakamankanya, akhirnya beberapa keluarga terpaksa tinggal dengan mayat hingga membusuk.
Melansir Daily Mirror Jumat (3/4/20) yang dikutip TribunJatim.com via Intisari Online, Kota Guayaquil, Ekuador, area untuk pemakaman jenazah Covid-19 sampai sudah habis.
Sehingga, negara itu mengeluarkan aturan untuk para warga, jenazah terpaksa dibakar sendiri oleh keluarganya di jalanan karena lonjakan kematian terlalu besar di negara itu.
• VIRAL Video Oknum Polantas Ludahi Pengendara Mobil, Cerita Asli Terkuak, Nasib Polisi Berujung Miris
Misalnya keluarga dari Gabriella Orellana ini, mereka hancur setelah pejabat setempat tidak bisa menyedikan peti mati dan pemakaman dengan cepat.
Dalam sebuah tayangan video yang viral, Gabiella Orellana datang ke rumah sakit untuk mengambil mayat suaminya.
Kemudian, keluarga itu diberi tahu sementara mereka harus tinggal bersama dengan mayat itu selama beberapa hari.
Mendengar jawaban itu, Gebriella menangis sambil memohon.
"Jangan biarkan dia berbaring di sini," ia memohon dalam rekaman ketika anak-anaknya terlihat berbaring di lantai belakangnya.

Video curahan hati Gabriella yang diunggah di media sosial ini mendadak langsung jadi ramai.
Lusinan keluarga di Ekuador mengalami nasib yang sama dan kewalahan untuk menjaga tubuh kerabat mereka yang meninggal akibat Covid-19.
Beberapa sangat putus asa sehingga mereka membakar mayatnya sendiri di jalanan atau membungkusnya dengan plasatik lalu membuangnya di trotoar.
Kamar mayat di rumah sakit Guayaquil memperlihatkan penuh dengan mayat-mayat.
• VIRAL Foto Oknum Polisi Pria Bermesraan dengan Laki-laki, Ancam Korban, Modus Iming-iming Lolos Tes