Baru Terkuak ke Publik, China Sudah Punya Senjata Perangi Corona, Tak Pakai Obat, Sebut Soal Darurat
Siapa sangka China ternyata sudah punya senjata super ampuh untuk perangi Covid-19. Senjata apa itu?
TRIBUNJATIM.COM - China punya senjata ampuh untuk perangi Corona.
Lain pemerintahan, lain cara untuk menangani virus Corona.
Namun langkah-langkah yang diambil Xi Jinping tetap menjadi perhatian.
Pasalnya, negaranya adalah tempat pandemi yang telah infeksi lebih dari 2 juta jiwa itu pertama kali merebak.
Kini presiden China itu beberkan senjata ampuh untuk perangi Corona.
Bukan dengan obat, tetapi dengan apa?
Rupanya, melansir Kontan.co.id ini dia pernyataan resmi Xi Jinping.
• Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal
• BOCOR Data yang Sangat Disembunyikan China ke Publik Soal Corona, Sudah Tahu Wabah Bakal Menyebar?
• Sama dengan Korea Utara, Negara Tetangga Indonesia Ini Juga Belum Ada Laporan Kasus Covid-19
Sebuah artikel yang ditulis oleh Presiden China Xi Jinping tentang solidaritas global dan kerja sama untuk memerangi pandemi Covid-19 diterbitkan pada Kamis (16/4/2020).
Melansir People's Daily, artikel Xi yang juga merupakan sekretaris jenderal Komite Partai Komunis Tiongkok dan ketua Komisi Militer Pusat, akan dimuat dalam edisi ke delapan Jurnal Qiushi.
Menurut artikel tersebut, solidaritas dan kerja sama adalah senjata paling ampuh melawan penyakit ini.
Menurut Xi, wabah COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, menghadirkan ancaman besar bagi kehidupan dan kesehatan dan membawa tantangan besar bagi keamanan kesehatan masyarakat global.
"Ini menandakan, sangat penting bagi komunitas internasional untuk memperkuat kepercayaan, bertindak dengan persatuan dan bekerja bersama dalam respon kolektif," jelas Xi.
Dia juga mengatakan, virus tidak menghormati perbatasan, dan epidemi tidak membedakan ras.
Artikel itu juga menuliskan bahwa keadaan darurat besar seperti wabah Covid-19 tidak akan menjadi yang terakhir di era globalisasi ekonomi, dan umat manusia akan terus diuji oleh berbagai tantangan keamanan baik tradisional dan non-tradisional.
"Darurat kesehatan publik global ini telah mendorong urgensi dan keharusan membangun komunitas dengan masa depan yang sama bagi umat manusia," jelas Xi.