Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Satgas Covid-19 : Potensi Penularan Covid-19 Dari OTG Kian Tinggi

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan saat ini masyarakat harus kian waspada virus Corona

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
ISTIMEWA
Data sebaran Covid-19 di Jawa Timur berdasarkan rilis Pemprov Jatim, Bojonegoro dinyatakan tiga positif, Selasa (14/4/2020). 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan saat ini masyarakat harus kian waspada terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19. Sebab trennya saat ini adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) banyak yang mendadak saat dites ternyata positif Covid-19.

Bahkan Joni menyebutkan, ada indikasi bahwa virus SARS-CoV-2 yang saat ini menyebar sudah mengalami mutasi sebanyak tiga kali, sehingga gejala klinisnya sudah banyak berubah.

Sehingga Joni kembali mengingatkan bahwa yang terpenting saat ini adalah mencegah penyebaran dengan menjaga jarak, dan stay at home.

“Mengapa tenaga kesehatan yang terpapar virus Corona atau Covid-19 itu mayoritas adalah yang tidak berkontak langsung dengan pasien Covid-19, karena mereka tidak siap dengan pakaian APD ketika berkontak dengan pasien yang gejalanya bukan Covid-19, dan karena ternyata sekarang penampakan gejala klinisnya macam-macam, di luar gejala sesak, pasien yang datang kini juga ada yang gejalanya diare. Jadi sudah banyak sekali klinisnya,” kata Joni.

Tangis Nia Ramadhani Pecah di Hari Ulang Tahun, Ardi Bakrie Beri Kejutan Unik Untuk Sang Istri

Aurel Semprot Atta Halilintar Gara-gara Ingin Jual Mobil, Protes Tak Terima: Itu Buat Nikahan Nanti

UPDATE CORONA di Lamongan Jumat 17 April, 4 Positif Covid-19 Sembuh, Pasien Kluster Petugas Haji

Hal tersebut yang akhirnya membuat tenaga medis terpapar virus Corona atau Covid-19. Padahal seharusnya saat ini di masa pandemi, tenaga medis yang menangani pasien harus sudah mengenakan APD.

“Dari agen virusnya dideteksi sudah mutasi tiga kali. Jadi yang bisa kita sampaikan saat ini adalah pencegahan adalah nomor satu. Nomor dua pencegahan, dan nomor tiga pencegahan,” kata Joni kepada Tribunjatim.com.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya total tenaga kesehatan di Jatim yang terpapar virus Corona atau Covid-19 ada sebanyak 46 orang. Perawat di RS Siloam menjadi tenaga kesehatan pertama di Jatim yang meninggal dunia karenavirus Corona atau Covid-19.

Dikatakan Joni bahwa memang perawat tersebut memiliki penyakit penyerta yang sayangnya tidak bisa disebutkan jenis penyakitnya. Akan tetapi ia menekankan bahwa pencegahan Covid-19 menjadi yang utama untuk dilakukan di semua lini masyarakat dan profesi. Bukan hanya bagi tenaga kesehatan saja.

Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dua hari lalu, disampaikan Khofifah saat penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya adalah 20 orang dalam sehari, 11 orang diantaranya adalah pasien dari PDP yang kemudian diswab menunjukkan positif Covid-19.

“Artinya yang 9 tambahannya itu adalah dari OTG. Begitu juga hari berikutnya Surabaya yang psoitif covid-19 bertambah 30, 21 diantaranya adalah PDP yang naik status. Artinya 9 lainnya adalah dari OTG,” kata Khofifah.

Dengan begitu, sangat memungkinkan bahwa saat ini banyak orang yang memiliki daya imun yang tinggi, sehingga tidak tambah gejala klinis Covid-19. Baru setelah tes swab mandiri ternyata diketahui positif Covid-19.

“Kecenderungan OTG yang langsung positif Covid-19 makin signifikan. Artinya kembali lagi kami sampaikan untuk tetap tinggal di rumah adalah cara yang paling aman menghindari penularan Covid-19,” pungkas Khofifah.
(Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved