Virus Corona di Surabaya
Positif Covid-19 Terus Bertambah, Fraksi PDIP Surabaya Dorong Pemkot Gandeng Hotel Jadi RS Darurat
Fraksi PDIP Surabaya usulkan enam langkah penanganan pandemi virus Corona, dorong Pemkot Surabaya kerja sama dengan hotel untuk dijadikan RS Darurat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fraksi PDI Perjuangan Kota Surabaya mengusulkan enam langkah yang perlu dilakukan Pemkot Surabaya untuk menangani pandemi virus Corona (Covid-19) baik dari sisi kesehatan, jaring pengaman sosial, maupun pemulihan dampak ekonomi.
Langkah-langkah tersebut dinilai penting dilakukan, mengingat jumlah pasien positif Covid-19 di Surabaya terus bertambah.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri menyebutkan langkah pertama adalah Pemkot perlu mendorong upaya perluasan cakupan uji cepat (rapid test) dengan melibatkan jajaran pengurus RT, RW, LPMK, kelurahan, dan kecamatan.
• Terekspos Penampilan Kakak Nikita Mirzani, Sebut Wajah Beda Drastis, Nyai: Udah Kayak Tukang Pukul
• Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal
"Perluasan cakupan sasaran rapid test diperlukan untuk deteksi dini penderita agar bisa segera dilakukan mitigasi," ucap Syaifuddin, Jumat (17/4/2020).
Langkah kedua, lanjut Syaifuddin, Pemkot Surabaya bisa memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah yang kosong untuk disiapkan menjadi rumah sakit darurat penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
• TERPOPULER BOLA: Mahmoud Eid Bosan Karantina Mandiri hingga Daftar Jersey Lelang PSSI Lawan Corona
• VIRAL Pengusaha Rental Mobil Ini Pinjamkan Puluhan Armadanya untuk Keperluan Corona, Intip Sosoknya
”Ini penting untuk antisipasi lonjakan jumlah pasien. Minimal gedung-gedung itu bisa menjadi rumah sakit darurat untuk pasien positif dan PDP yang mengalami gejala klinis ringan tanpa serangan saluran pernapasan yang akut. Kalau yang agak berat, harus di rumah sakit rujukan,” ujar Syaifuddin.
Ia menambahkan, langkah ketiga adalah mendorong kerja sama dengan para pengelola hotel, losmen, dan penginapan untuk disulap sementara menjadi rumah sakit darurat.
Langkah ini sekaligus untuk membantu roda ekonomi para pelaku usaha perhotelan yang terdampak karena Pandemi Corona.
”Di losmen, penginapan, dan hotel sudah tersedia bed. Sudah ada toilet di dalam kamar. Tinggal diatur sistem pemantauan kesehatannya. Ini juga untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Khusus di losmen, penginapan, dan hotel juga hanya untuk pasien bergejala klinis ringan,” jelasnya.
Langkah keempat terkait dengan jaring pengaman sosial bagi warga terdampak. Pemkot Surabaya telah menyiapkan skema bantuan sembako bagi 250 ribu Keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
”Kami mendorong agar masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mendapat intervensi program tersebut. Pendataan harus cepat melalui RT dan RW, agar tidak tumpang tindih dengan program pusat dan provinsi,” jelas Syaifuddin.
Adapun langkah kelima dan keenam berkaitan dengan upaya pemulihan dampak ekonomi. Langkah kelima adalah melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk setiap program pengadaan Pemkot Surabaya dalam menangani Covid-19.
”Selain masker dan beberapa barang lain, Pemkot Surabaya juga ada pengadaan makanan kering tempe yang akan disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kami harapkan itu melibatkan UMKM, ibu-ibu di kampung-kampung,” ujarnya.
Dia menambahkan, langkah keenam adalah segera menyiapkan program padat karya serta pemberdayaan masyarakat sebagai langkah konkrit untuk menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi di Kota Surabaya.
”Perlu realokasi APBD Surabaya agar mayoritas mata anggaran dialihkan untuk program yang berorientasi padat karya, program yang menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin. Pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat juga harus dipacu,” ujarnya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud