Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

CARA Jitu Hong Kong Tangani Corona Tanpa Lockdown, Rakyat Tak Wajib di Rumah, Kasus Influenza Turun

Beginilah cara jitu Hong Kong tangani virus Corona tanpa lockdown. Padahal, masyarakat Hong Kong tak diwajibkan di rumah saja

Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
JOYCE ZHOU/REUTERS via Kompas.com
Potret warga Hong Kong memakai masker bepergian di pulau Cheung Chau saat libur Paskah, di tengah merebaknya virus corona. Foto diambil pada 12 April 2020. 

Hal ini dianggap berkontribusi pada pelambatan epidemi.

UPDATE Virus Corona di Jatim, Sabtu 18 April, Kasus Covid-19 Jatim Tembus 555 Orang

Prof Benjamin Cowling dari University of Hong Kong, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, Hong Kong menunjukkan bagaimana penyakit ini dapat dikendalikan agar berdaya rusak rendah tanpa menyebabkan dampak signifikan secara ekonomi dan sosial seperti yang dialami oleh negara-negara Eropa dan AS.

"Dengan segera menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, Hong Kong telah menunjukkan bahwa penularan Covid-19 dapat secara efektif ditahan tanpa menggunakan lockdown total yang sangat mengganggu, seperti yang terjadi di China, AS, dan negara-negara Eropa Barat," kata Prof. Benjamin.

“Pemerintah lain dapat belajar dari keberhasilan Hong Kong. Jika langkah-langkah dan respons populasi ini dapat dipertahankan, sambil menghindari stress yang bisa terjadi di kalangan masyarakat umum. Mereka secara substansial dapat mengurangi dampak lokal epidemi Covid-19," lanjut dia.

ILUSTRASI -  Perkembangan kasus virus corona di Indonesia dari hari kehari sepanjang Maret 2020.
ILUSTRASI - Perkembangan kasus virus corona di Indonesia dari hari kehari sepanjang Maret 2020. (Freepik)

3. Kasus influenza kena dampak positif

Tim ilmuwan juga menemukan penurunan angka kasus influenza.

Masih dikaji apakah penurunan ini terjadi karena adanya pembatasan fisik dan perubahan perilaku masyarakat di Hong Kong sebagai pencegahan Covid-19.

Kedua penyakit ini ditularkan dengan cara yang sama.

Tercatat, penularan flu berkurang 44 persen selama Februari 2020 setelah penutupan sekolah.

“Kecepatan penurunan aktivitas influenza pada tahun 2020 lebih cepat daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan jarak sosial dan perilaku penghindaran lainnya memiliki dampak tambahan yang substansial pada penularan influenza,” kata peneliti lainnya dari Universitas Hong Kong, Dr Peng Wu.

“Karena influenza dan Covid-19 adalah patogen pernapasan yang langsung ditularkan dengan dinamika pelepasan virus yang serupa, kemungkinan langkah-langkah pengendalian ini juga mengurangi penularan Covid-19 di masyarakat," ujar dia.

BERITA TERPOPULER JATIM: Sopir Honda Brio di Malang Tabrak Pohon hingga Maling Kaget Dikuntit Polisi

Dia menambahkan, masyarakat Hong Kong lebih sadar akan perlunya mengubah perilaku mereka karena pengalaman berjangkitnya penyakit menular di masa lalu.

Melihat perkembangan di Hong Kong, guru besar kedokteran dari Universitas East Anglia, Profesor Paul Hunter mengatakan, penelitian ini bisa menjadi contoh untuk mempertimbangkan sebelum melakukan lockdown.

“Meskipun seseorang tidak selalu dapat mengadaptasi metode dari negara Asia ke negara Eropa, pendekatan Hong Kong dapat memberi kita cara untuk meringankan dampak dari lockdown tanpa mempertaruhkan terjadinya peningkatan jumlah kasus lagi," kata Prof Paul.

Polrestabes Surabaya Beri Dispensasi Pengurusan SIM Selama Corona, Hanya Dilayani di 2 Lokasi Ini

Menurut dia, sebagai salah satu negara yang terkena dampak paling parah selama epidemi SARS pada tahun 2003, Hong Kong dianggap lebih siap untuk menghadapi wabah Covid-19 daripada negara lain.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved