Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Intip Berbagai Produk UMKM RW 3 Jambangan Surabaya, Masker Hingga Minuman Herbal

Sebagai kampung andalan di Kota Surabaya, RW 3 Kelurahan Jambangan, Surabaya ini kerap didatangi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Yoni Iskandar
habibur rohman/ surya
SOLUSI UMKM - Warga bisa saling konsultasi dengan pihak kelurahan untuk mencari solusi pemasaran maupun pengembangan usahanya selama pandemi Corona (Covid-19) agar perekonomian warga tetap berjalan. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebagai  kampung andalan di Kota Surabaya, RW 3 Kelurahan Jambangan, Surabaya ini kerap didatangi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Melihat hal ini, warga tak hanya ingin menyuguhkan pemandangan kampung. Akhirnya, tercetuslah ide untuk mengangkat potensi warga lewat berbagai produk UMKM.

"Potensi UMKM di sini bagus sekali, mulai kami gencarkan sejak 2014. Wilayah ini banyak dikunjungi tamu. Waktu itu, sayangnya, tidak ada suguhan," kata Dwi Rahayu, Pokja 4 Kelurahan Jambangan kepada Tribunjatim.com.

Dari situ, akhirnya terpikir untuk membuat produk seperti sinom, sirup belimbing, serta minuman segar lainnya. Semakin hari, produk yang dihasilkan warga terus berkembang.

"Sampai sekarang ada banyak produk, mulai dari minuman, makanan, masker, sampai barang daur ulang seperti tas," katanya kepada Tribunjatim.com.

Salah satu pelakunya yakni Sumartik. Wakil ketua PKK Kelurahan Jambangan ini kini fokus memproduksi minuman sehat, ada sinom, kunyit asam, sampai yang sedang banyak dinikmati yakni wedang pokak.

"Untuk makanan ada sempol dan lain-lain. Kalau produk daur ulang ada vas, bunga, dapet, baju, taplak, dan macam-macam lainnya," jelasnya.

VIRAL Video Polisi Kejar & Tembak Begal ABG Bawa Celurit di Cakung Jakarta Timur, Ini Kronologinya

VIRAL TERPOPULER: Cara Jitu Hong Kong Tangani Corona Tanpa Lockdown hingga Keluarga Nikita Mirzani

Jawaban Menohok Dewi Sandra Soal Kritikan Ucapan Duka untuk Glenn Fredly: Tidak Semua Dipublikasi

Ia mengatakan, mulai merambah dunia UMKM sejak 2014 saat mengikuti road show Pahlawan Ekonomi.

"Kalau daur ulang sebenarnya sejak 2012, tapi mulai benar-benar terjun sejak 2014. Sudah daftar SIUP dan macam-macam. Untuk minuman sekarang lagi proses label halal," urainya.

Dalam membuat minuman, Sumartik tidak menggunakan pengawet dan pewarna buatan. Semuanya pakai bahan-bahan alami.

Minuman tersebut dikemas dalam botol 330 mili liter. Jika disimpan di freezer, bisa tahan sampai satu bulan. Sementara, akan tahan satu minggu jika ditaruh di kulkas.

"Saya jual Rp 6 ribu per botol. Sejauh ini saya pasarkan secara daring lewat whastapp, facebook juga. Per hari, setidaknya saya produksi 50 botol," ungkapnya.

Sejak pandemi covid-19, ia juga memproduksi masker. Dalam satu hari Sumartik bisa membuat sampai 100 pcs.

"Bahannya katun tiga lapis, tapi ada juga yang dua. Kalau yang satu lapis sudah tidak saya produksi karena mengikuti anjuran pemerintah," katanya.

Harga yang ia patok untuk masker beragam, mulai Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu. Sejauh ini, ia sudah mengirim sampai ke luar Surabaya seperti Banyuwangi dan Jakarta.

"Minuman herbal berbahan rempah rempah serta masker buatan kader lingkungan Jambangan sebagai upaya membentengi diri dari covid-19 layak diacungi jempol," ungkap Tim Motivator Lingkungan dan Penyuluh Lingkungan Hidup Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat DKRTH Kota Surabaya Adi Candra.

Tak salah, lanjutnya, jika banyak tamu dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke RW 3 Kelurahan Jambangan.

"Semoga Jambangan terus mempertahankan prestasinya dan mampu menggerakkan Circular Economy yang berkelanjutan," tandasnya. (Christine Ayu Nurchayanti/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved