Virus Corona di Jatim
Perjuangan Pilu 1 Keluarga di Gresik Demi Hidup, Imbas PHK karena Corona, Cita-cita Anaknya Pupus
Kisah sedih menimpa satu keluarga di Gresik, di saat virus Corona melanda, suami kena PHK, istrinya pun berjuang serabutan. Simak selengkapnya!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
Kemudian di tata di samping tembok.
Bersama suami dan anaknya, dalam sehari dia bisa menyelesaikan delapan glangsing berisi kantong plastik yang akan segera dikirim itu.
"Kantong plastik yang sudah dilipat, dikumpulkan dimasukkan ke glangsing. satu glangsing dihargai Rp 3 ribu rupiah," kata Yayuk, Minggu (19/4/2020).
Jika dikalkulasi, dalam sehari Yayuk mampu mendapat pundi-pundi rupiah sebesar Rp 24 ribu.

Kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com ), Yayuk bercerita, bahwa suaminya sudah tidak lagi bekerja pada Kamis (2/4/2020) siang lalu. Suaminya, Agus pulang ke rumah. Ia menjadi korban PHK akibat Covid-19.
Tidak seperti biasanya, pria yang menikah dengannya kurang lebih 20 tahun itu pulang siang hari. Ternyata, kepulangannya ke rumah dari tempat kerjanya di sebuah pabrik kayu yang ada di Desa Bambe menjadi hari terakhir bekerja.
"Agenda ekspor pabrik kayu dibatalkan semua, pekerja di PHK karena pandemi Covid-19. Suami saya pulang tanpa pesangon karena statusnya outsourcing," cerita Yayuk.

Dia berusaha berdamai dengan keadaan. Suaminya berada di rumah tidak lagi memiliki pekerjaan. Usai bekerja di pabrik kayu selama 12 tahun.
Putrinya juga demikian. Karena sekolah diliburkan dan Ujian Nasional (UN) ditiadakan. Sementara ibunya, Suparti hanya bisa terbaring di tempat tidur karena sakit yang diderita.
"Suami saya kalau hari Minggu. Biasanya membantu saudara bekerja sebagai kuli bangunan," terang Yayuk penuh sedih.
• Nikita Mirzani Syok Berat Tahu Sebab Putus Lesty-Rizki soal Nikah, Gosip & Cerita Baru Lesty Muncul
• Lesty Kejora Masuk Kriteria Calon Istri Hari LIDA 2020, Capek Pacaran, Sudah Move On dari Rizki?
Apapun pekerjaan dilakukan untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Suaranya mulai lirih, saat anak tunggalnya harus memendam cita-cita melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
Sebenarnya, jika tidak ada pandemi Covid-19 ini. Uang tabungan miliknya yang disisihkan rencananya akan digunakan untuk sekolah anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
"Saat ini saya juga masih merawat ibu," ucapnya.
Yayuk mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah. Baik bantuan sembako atau yang lain.