Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabah Virus Corona Mendunia

Kesedihan Hati Raja Salman Ramadhan Tahun Ini Berbeda, Corona Ubah Suasana Tarawih di Masjidil Haram

Raja Salman bin Abdul Aziz mengaku sangat bersedih melihat perayaan Ramadhan di sejumlah negara tahun ini yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Reuters dan STR / AFP
Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengaku sangat bersedih melihat perayaan Ramadhan di sejumlah negara tahun ini yang sangat tidak seperti sebelumnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kesedihan hati Raja Salman bin Abdul Aziz, sebut perayaan Ramadhan tahun ini begitu berbeda.

Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengaku sangat bersedih melihat perayaan Ramadhan di sejumlah negara tahun ini yang sangat tidak seperti sebelumnya.

Virus Corona juga mengubah suasana tarawih di Masjidil Haram.

Di Masjid Haram Arab Saudi, hanya beberapa orang saja yang melakukan salat tarawih di sekitar kabah.

Mereka adalah petugas Masjidil Haram dan beberapa polisi yang melakukan pengamanan.

Suasana tarawih di Masjidil Haram benar-benar sepi.

BERITA TERPOPULER SELEB: Putra Sambung Ahmad Dhani hingga Foto Salat Tarawih Keluarga Via Vallen

Pasien Positif Corona di klaster PPIH Asrama Haji Sukolilo Mencapai 81 Orang dari Total 413 Peserta

Dikutip dari Warta Kota (grup TribunJatim.com ), muslim di seluruh dunia tahun ini merayakan Ramadhan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Perayaan bulan suci Ramadhan 1441 H atau 2020 dimulai di tengah pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena wabah virus Corona atau Coronavirus (Covid-19).

Negara-negara di seluruh dunia telah menerapkan penguncian (lockdown) dan penerapan aturan jarak sosial atau social distancing dan physical distancing yang ketat.

Pembatasan itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona yang mematikan itu.

Luna Maya Nangis Tahu Kisah Hijrah Dewi Sandra, Pernah Merasa Tak Pantas untuk Meminta: Banyak Dosa

Ahmad Dhani Sedih Kehilangan Sosok Ini, Berjasa di Dewa 19, Suami Mulan Jameela Tulis Ucapan Duka

Raja Salman dari Arab Saudi.
Raja Salman dari Arab Saudi. (AFP)

Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengaku sangat bersedih melihat perayaan Ramadhan di sejumlah negara tahun ini yang sangat tidak seperti sebelumnya. 

Arab Saudi adalah tempat Kabah di Masjidil Haram yang merupakan tempat suci dan kiblat umat Islam sedunia.

Raja Salman mengatakan bahwa dia sedih karena umat Islam tidak bisa Shalat Tarawih atau Salat Tarawih bersama di masjid-masjid.

"Saya sedih bahwa bulan suci tiba di tengah-tengah keadaan yang membuat kami tidak dapat melakukan doa bersama dan tarawih di masjid karena tindakan pencegahan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam memerangi pandemi virus Corona," kata Raja Salman.

Dewi Sandra Bicara Hijrah, Luna Maya Menangis, Tanyakan Doa dan Dosa, Mantan Reino: Aku Dulu Begitu

Sumenep Tak Lagi Masuk Kategori Zona Hijau Corona, 4 Warga Positif Covid-19 Versi Hasil Tes Swab

Raja Salman bin Abdulaziz
Raja Salman bin Abdulaziz (Reuters)

Dia mengatakan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh SPA sebagaimana ditulis dailymail.co.uk.

Namun demikian, tradisi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menandai dimulainya perayaan.

Muslim yang taat melakukan puasa atau menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama Ramadan dan berkumpul dengan keluarga untuk berbuka puasa di malam hari.

Ramadhan juga merupakan bulan doa di mana umat Islam secara tradisional berkumpul dalam jumlah besar di masjid-masjid, terutama di malam hari.

Tetapi karena Coronavirus, hampir semua negara mayoritas Muslim telah menutup masjid dan meminta orang untuk salat di rumah selain memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran virus yang mematikan itu.

Perang di Yaman

Di Yaman, delegasi Komite Palang Merah Internasional di Sanaa mencatat bahwa Ramadhan datang ketika negara itu berjuang dengan perang dan penderitaan.

"Orang-orang di seluruh Yaman akan menandai bulan suci Islam tahun ini di tengah-tengah konflik yang sedang berlangsung, penyakit musiman, banjir dan kenaikan harga, di sebuah negara di mana situasi ekonomi tidak memungkinkan dua pertiga populasi mengakses atau membeli makanan yang cukup," kata ICRC, dalam sebuah pernyataan.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman menyerukan penghentian permusuhan dalam perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil.

"Kepada para pihak yang terlibat konflik, saya katakan: dibimbing oleh semangat bulan Suci dan mengakhiri penderitaan rakyat Anda," kata Martin Griffiths.

"Letakkan lengan. Bebaskan semua yang kehilangan kebebasan karena konflik. Koridor kemanusiaan terbuka. Fokus pada mengoordinasikan upaya Anda untuk membantu negara Anda menanggapi wabah pandemi dan kebutuhan darurat lainnya," tambah Martin Griffiths.

Sebagian besar negara-negara Arab termasuk Suriah, Mesir, Tunisia, Yordania dan Bahrain telah mengumumkan Jumat sebagai hari pertama Ramadan.

Indonesia pun memulai hari pertama puasa di hari Jumat.

Sahur Pertama untuk Kekasihnya yang Mualaf, Cita Citata Ucap Doa Ini, Roy Geurts Dapat Emoji Hati

3 Resep Takjil Buka Puasa Mudah dan Hemat, Ada Si Manis Puding Kolak dan Muffin Kelapa Pandan

Aturan Diperlonggar

Sementara itu, beberapa negara telah melonggarkan pembatasan pada kesempatan bulan suci Ramadan.

Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan negara-negara lain mengurangi durasi kuncian (lockdown).

UEA mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengurangi total lockdown ke jam malam delapan malam dan juga pindah ke sebagian membuka kembali mal dan pasar.

Di Indonesia, meski pemerintah telah mengingatkan untuk tidak melakukan salat tarawih berjemahaan di masjid, masih ada sejumlah masjid yang tetap menyelenggarakannya.

Jemaah memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk melaksanakan ibadah salat tarawih. Ulama di Aceh mengeluarkan tausiyah yang memperbolehkan warga melaksanakan ibadah tarawih berjamaah, dengan syarat mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri.
Jemaah memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk melaksanakan ibadah salat tarawih. Ulama di Aceh mengeluarkan tausiyah yang memperbolehkan warga melaksanakan ibadah tarawih berjamaah, dengan syarat mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri. (KOMPAS.COM/DASPRIANI Y. ZAMZAMI)

Kompas.com (TribunJatim.com Network ) melaporkan, malam pertama pelaksanaan ibadah salat tarawih berlangsung seperti biasa di sejumlah masjid di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (23/4/2020).

Masjid ramai oleh jemaah yang melaksanakan shalat tarawih.

Meski demikian, di sejumlah masjid, penceramah tidak berbicara terlalu lama, agar jemaah tidak perlu berlama-lama di tengah keramaian.

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan tausiyah yang memperbolehkan warga di Aceh melaksanakan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid.

Namun, para jemaah diingatkan untuk mengikuti aturan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan membawa sajadah masing-masing.

Wakil Ketua MPU Aceh Faisal Ali mengatakan, kebijakan untuk memperbolehkan salat berjemaah ini setelah pihaknya mendengar masukan dari MPU kabupaten/kota.

3 Golongan Tak Wajib Puasa Ramadhan Beserta Penggantinya, Ini Kata Alumnus Universitas Al Ahgaf

Masjid Abdul Aziz Surabaya Tetap Gelar Salat Jumat dan Tarawih, Takmir: PWNU Belum Melarang

Selain itu juga melihat perkembangan terkini seputar virus Corona atau Covid-19 di Aceh.

Faisal Ali menjelaskan, salat tarawih berjemaah di masjid atau mushala hanya dibolehkan bagi daerah tertentu saja.

"Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan yang penularan wabah penyakit Covid-19 masih terkendali, maka ibadah salat fardhu, tarawih, witir, dan salat Hari Raya Idul Fitri dapat dilaksanakan di masjid dan meunasah dengan membatasi waktu pelaksanaannya," ujar Faisal Ali.

Sementara itu, bagi daerah yang berstatus zona merah virus Corona, para jemaah diminta agar tidak mengikuti aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak.

MPU juga mengingatkan untuk tidak menyelenggarakan buka puasa bersama dan sahur on the road.

Sebuah foto yang diambil pada 24 April 2020, menunjukkan pria Arab Saudi melakukan shalat di sebelah Ka'bah di Masjidil Haram, situs paling suci Islam, pada hari pertama bulan suci Islam Ramadhan, di tengah larangan berkumpul atau lockdown karena pandemi Coronavirus (Covid-19).
Sebuah foto yang diambil pada 24 April 2020, menunjukkan pria Arab Saudi melakukan shalat di sebelah Ka'bah di Masjidil Haram, situs paling suci Islam, pada hari pertama bulan suci Islam Ramadhan, di tengah larangan berkumpul atau lockdown karena pandemi Coronavirus (Covid-19). (STR / AFP)

Sementara itu, di Masjid Haram Arab Saudi, hanya beberapa orang saja yang melakukan salat tarawih di sekitar kabah.

Mereka adalah petugas Masjidil Haram dan beberapa polisi yang melakukan pengamanan.

Suasana tarawih di Masjidil Haram benar-benar sepi.

(Dailymail.co.uk/afp)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul RAJA Salman Sedih Melihat Suasana Ramadan Saat Corona, Lihat Foto Tarawih di Masjidil Haram

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved