Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Cegah Penyebaran Covid-19, 1.170 Kendaraan Luar Jatim Diminta Putar Balik, Tak Boleh Masuk Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Fatimatuz zahroh)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah melakukan sidak di Check Poin Pintu Masuk Tol Ngawi yang merupakan salah satu dari delapan pintu penyekatan jalur mudik untuk masuk kawasan Jawa Timur, Minggu (26/4/2020) siang. 

 TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah melakukan sidak di Check Poin Pintu Masuk Tol Ngawi yang merupakan salah satu dari delapan pintu penyekatan jalur mudik untuk masuk kawasan Jawa Timur, Minggu (26/4/2020) siang.

Jajaran forkopimda lengkap tersebut turun langsung melakukan pengecekan setiap kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Timur melalui pintu tol Ngawi.

Setiap kendaraan yang masuk akan dicek kartu identitasnya dan kelengkapan SIM atau surat tugas yang dimiliki.

Jika ada pengendara roda empat yang nomor polisi kendaraannya luar Jawa Timur yang akan masuk ke Jatim tanpa memiliki surat tugas atau untuk urusan dikelualikan yaitu urusan energi, telekomunikasi, logistik dan ekonomi perdagangan, maka kendaraan tersebut diminta putar balik.

“Ada delapan titik penyekatan untuk masuk ke wilayah Jatim. Laporan Dishub Jatim, Ngawi ini termasuk check poin yang paling ramai. Dari total delapan check poin yang kita lakukan penyekatan sudah ada 1.170 kendaraan yang diminta puttar balik. Dari 1.170, kira-kira ada sebanyak 550 kendaraan yang dari Ngawi,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai melakukan peninjauan.

16 Quotes Selamat Buka Puasa Ramadhan 2020/1441 H dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Covid -19, Skor Lamongan 9 dengan 31 Terkonfirmasi Positif, Belum Ajukan PSBB, ini Alasannya

Inilah Kronologi Bocah Kelas 4 SD Tenggelam di Sungai Brantas Jambangan Surabaya

Pasalnya, saat jajaran forkopimda Jatim melakukan pemantauan check poin Ngawi tersebut, ada banyak kendaraan yang saat diperiksa dan diminta untuk putar balik. Mereka adalah kendaraan yang bernopol kendaraan T, dan juga B.

Salah satunya seperti pemilik kendaraan bernomor polisi T yang tujuannya ke Nganjuk, karena tidak ada kepentingan yang dikecualikan maka mereka diminta untuk putar balik. Begitu juga pengendara kendaraan bernopol B, yang tujuannya akan ke Pasuruan juga diminta untuk putar balik.

“Artinya ini memang lalu lintas yang menjadi pintu masuk utama yang strategis untuk ke Jatim. Oleh karena itu kaitan dengan larangan mudik, maka hal-hal yang tidak dikecualikan, yaitu kecuali untuk urusan energi, telekomunikasi, logistik, kesehatan, itukan yang masuk dikecualikan, maka kendaraan diminta untuk putar balik,” tegas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Lalu bagaimana jika kendaraan bernopol Jatim dan ber KTP Jatim yang akan masuk ke Jatim saat melalui delapan check point pemantauan arus mudik masuk ke Jatim? Dikatakan Khofifah mereka tetap diperbolehkan masuk ke Jawa Timur.

“Boleh, asalkan tetap menjaga physical distancing. Dan di kampung mereka akan diterapkan observasi. Tapi jika sudah tanggal 7 Mei, mereka diminta putar balik,” ucap Khofifah.

Sebagaimana diketahui 8 titik check point yang disekat untuk pengetatan arus mudik masuk Jatim ada di perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur biasa, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur tol, Magetan-Larangan, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.

Check point lainnya juga dilakukan di Terminal Bus Kertonegoro, Ngawi dam Terminal Bus Kembang Putih, Tuban.

“Kalau mobil plat merah dan penugasan khusus dan mobil pribadi keluarga dengan posisi tetap physical distancing maka di check poin ini ada posko kartu ODR, dan tempat cuci tangan dan ada juga hand sanitizer,” kata Khofifah kepada TribunJatim.com.

Harapannya seluruh protokol kesehatan tetap dipenuhi di tengah pandemi covid-19 ini. Dan jika ada pengendara yang ada tanda gejala klinis virus Corona atau Covid-19 maka dia akan diberikan kartu ODR berisiko tinggi dan akan dirujuk ke rumah sakit terdekat.

“Yang ingin kita masimalkan adalah penghentian penyebaran covid-19. Terima kasih kapolda pangdam dan bupati ngawi kapolres dandim ini luar biasa di titik check poin yang paling ramai seluruh petugas sudah bekerja maksimal,” katanya kepada TribunJatim.com.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved