Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Lamongan

Covid -19, Skor Lamongan 9 dengan 31 Terkonfirmasi Positif, Belum Ajukan PSBB, ini Alasannya

Pemerintah Kabupaten Lamongan Jawa Timur tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil langkah terutama terkait penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besa

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid - 19 di Posko di Pendopo Lokatantra, Senin (20/4/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten Lamongan Jawa Timur tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil langkah terutama terkait penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) untuk memprotek penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Menurut Bupati Lamongan Fadeli, sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan, jika dilihat dari sebaran kasus virus Corona atau Covid-19, Lamongan sudah memenuhi unsur untuk mengusulkan penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).

Untuk PSBB, katanya, masih banyak hal yang harus dipertimbangkan, sebab PSBB akan memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat, khususnya dari sisi perekonomian.

"Plus minusnya cukup besar, kalau PSBB, kewajiban kita cukup besar, " ungkapknya.

Lamongan yang dilintasi jalan nasional, membuat tidak semudah mengisolasi masyarakat. Ada 2 jalan besar yakni, wilayah pantura jalan Daendels, dan jalan di tengah yakni jalan nasional, dan juga Babat-Jombang, Lamongan-Mantup-Mojokerto.

"Adanya jalan nasional itu juga tidak mudah untuk menerapkan PSBB, " kata Bupati Lamongan Fadeli kepada TribunJatim.com.

Misteri Keberadaan Kim Jong Un yang Diisukan Meninggal Terkuak, Posisi & Kondisinya Mulai Terdeteksi

Butuh Uang, Jambret Asal Mojokerto Terjebak di Jalan Buntu Persiapan PSBB di Gresik

Kangen Buka Puasa Pakai Menu Hotel Berbintang? Kirim Bu Lurah Aston Sidoarjo City Hotel ke Rumah!

Dengan pertimbangan tersebut, Kabupaten Lamongan tidak ingin terburu-buru mengajukan PSBB. Untuk sekarang lebih memilih memperketat physical distancing sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Kita sementara masih memaksimalkan physical distancing, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, yang itu harus benar-benar kita lakukan," katanya.

Selain itu, Bupati Fadeli menyebut bahwa tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan juga akan memperketat perlakuan tergahadap warga Lamongan yang datang dari luar kota. Seperti warga yang bekerja di luar kota kemudian secara rutin pulang pergi ke Lamongan.

Ada sekitar 20 ribu orang pekerja yang setiap hari keluar masuk surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto. Ini yang diminimalkan dulu, Mereka itu termasuk Orang Dengan Resiko (ODR) dan mereka difasilitasi bagaimana saat keluar masuk Lamongan itu harus dengan protokol Covid-19.

Kalau masuk ya harus dicek suhu tubuh, bila perlu pakaiannya itu ganti dan mandi dulu di posko yang ada di desanya masing-masing, sebelum masuk ke rumah.

Dengan memaksimalkan upaya-upaya tersebut, Fadeli berharap penularan virus Corona atau Covid-19 dari luar Lamongan dapat diminimalisir, meskipun tanpa memberlakukan PSBB.

PSBB di Sidoarjo di 2 kecamatan, dan Gresik 4 kecamatan akan menjadi telaahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan.

itu hanya wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan Surabaya, sedanng Lamongan tidak berbatasan langsung dengan Surabaya.

"Kalaupun nanti Lamongan PSBB, akan dilakukan sejatinya penerapan PSBB, " ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved