Semarak Ramadhan 2020
Ramadhan di Tengah Wabah Corona, Alumni Untag 93 Ganti Takjil dengan Bagi-bagi Sembako
Ramadhan di tengah pandemi virus Corona, alumni mahasiswa Untag Fakultas hukum ganti takjil dengan bagi-bagi sembako untuk pengendara motor.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Alumni mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) dari Fakultas Hukum tahun 1993 bagikan ratusan sembako kepada sejumlah pengendara motor yang melintasi Jalan Rungkut Raya, Sabtu (25/4/2020).
Sejumlah pengendara motor tampak mengantri untuk berusaha mendapatkan sembako itu.
Akibatnya, di ruang jalan itu terciptalah kerumunan massa.
• Selalu Berusaha Ditutupi Korut, Bocor Kondisi Sebenarnya Kim Jong Un, Medis: Tak Bisa Berbuat Lagi
• DETIK-DETIK Ledakan Getarkan Markas TNI AL di Depan Soekarno, Aksi 2 Prajurit Bikin Presiden Senyum
Hal tersebut dilakukan oleh para alumnus Untag sebagai pengganti takjil Ramadhan 2020 di tengah wabah Corona ( Covid-19)
Aris Setiawan yang menjadi koordinator alumni mengatakan, bagi-bagi seperti itu rutin setiap tahun diadakan kelompoknya.
Namun karena sekarang Ramadhan 2020 pas berbarengan pandemi virus Corona, pihaknya mengganti dengan bagi-bagi sembako.
• Sebaran Covid-19 Kabupaten Malang Terus Meningkat, Bupati Sanusi Perketat Check Point Perbatasan
• Istri Almarhum Munir Kritik Penangkapan 3 Aktivis Dituduh Kelompok Anarko, LBH Surabaya: Bebaskan!
"Ya kami tahu kerumunan gak boleh tapi sekarang kondisinya lagi sulit yang bisa kami baginya secara cepat," ucap dia sembari membagikan sembako.
Guna menyiasati mengurangi kerumunan massa, pihaknya mengedarkan sembako itu secara cepat.
Aris memerintahkan tiga temannya untuk langsung bergerak menghampiri pengendara.
• Kisah Pemudik Bandel Dikarantina di Rumah Berhantu, Nangis-nangis 2 Hari, Mengaku Akan Patuh
Sembako yang diedarkan itu sebanyak 300 kantong. Adapun isinya adalah mie instan, beras, gula, dan minyak.
Kendati demikian, Aris sempat menyesalkan karena beberapa pengendara yang bukan menjadi targetnya ikut mengantri untuk mendapatkan sembako itu.
"Aslinya ya buat ojek online tapi tadi masyarakat lain tahu langsung ikutan," pungkas dia.
Penulis: Tony Hermawan
Editor: Heftys Suud