Virus Corona di Banyuwangi
Pendataan Online di Perbatasan Banyuwangi, Desa Tak Perlu Lagi Kucing-Kucingan dengan Pendatang
Pendataan online membuat pemantauan warga pendatang yang dikategorikan sebagai ODR Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri mudah dilakukan.
Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Haorrahman
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi dalam beberapa hari ini menerapkan pendataan berbasis online di sejumlah pintu masuk.
Pendataan online membuat pemantauan warga pendatang yang dikategorikan sebagai orang dengan risiko (ODR) virus Corona atau Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari lebih mudah dilakukan.
“Semua pendatang dipindai KTP-nya, data masuk ke server, lalu terkirim ke jaringan Smart Kampung yang ada di desa dan kelurahan. Operator Smart Kampung di desa dan kelurahan mendapat notifikasi secara real time ketika ada warganya yang baru datang,” terang Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat memantau pos pantau di Pelabuhan Ketapang, Minggu (26/4/2020).
Turut serta Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.
Di titik masuk Banyuwangi telah diletakkan sejumlah perangkat teknologi informasi yang dioperasikan oleh petugas dinas terkait.
• 11 Santri Ponpes Al-Fatah Magetan asal Banyuwangi Dirapid Test, Dinkes Ungkap Hasilnya Non-Reaktif
• 13 Kategori Pekerjaan Bisa Dapat Bantuan, Lurah Kota Kediri Diminta Mendata Warga Terdampak Covid-19
• Data Penerima Bantuan Sudah Disinkronisasi, Wagub Jatim Emil: Yang Belum Masuk Lapor ke Radar Bansos
Selain pendataan online, para pendatang juga menjalani pemeriksaan sesuai protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu tubuh.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Budi Santoso, menambahkan, dari data tersebut, desa tak perlu lagi harus melakukan pemeriksaan ataupun ”kucing-kucingan” mencari warganya yang baru datang dari luar kota untuk melakukan karantina mandiri.
“Pada data online tersebut, juga tertera nomor handphone serta tempat yang akan didatangi. Jadi teman-teman di desa/kelurahan bisa melakukan pemantauan dengan efektif. Data ini juga ditembuskan ke camat untuk mengkoordinasi penanganan pendatang di masing-masing wilayahnya,” ujarnya.
Budi Santoso memastikan, semua desa/kelurahan di Banyuwangi dapat mengakses sistem ini.
• Dukung Larangan Mudik, Bupati Anas Minta Warga Banyuwangi Sambung Silaturahmi dengan Teknologi
• Pemkab Tulungagung Kirim 500 Paket Sembako ke Warga Desa Jabalsari, Diutamakan untuk Kurang Mampu
“Smart Kampung ini telah dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir. Jaringan fiber optik telah tersalur, sehingga bisa dipastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan data online ini,” katanya.
”Smart Kampung” sendiri adalah program Pemkab Banyuwangi untuk mendorong digitalisasi pelayanan publik hingga ke tingkat desa.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, mengapresiasi langkah yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi.
“Ini langkah cerdas untuk melakukan screening terhadap para pendatang. Di tengah situasi yang tak memungkinkan untuk menutup akses secara keseluruhan, langkah-langkah inovatif seperti ini diperlukan,” ujar I Made Cahyana Negara.
• Banyak Warga Bandel, Patroli Gabungan Terus Digelar di Banyuwangi Tertibkan Publik Taati Protokol
• Jelang PSBB Besok, Gubernur Khofifah Cairkan Tambahan Top Up BPNT Rp 99,906 Miliar untuk KPM Jatim
I Made Cahyana Negara meminta kepada para kepala desa/lurah untuk kooperatif dengan menindaklanjuti notifikasi kedatangan warga dari luar kota yang telah terkonfirmasi melalui jaringan Smart Kampung tersebut.
“Operator di desa harus memantau terus. Jika ada segera lakukan penindakan, jangan sampai diabaikan. Jika sampai kecolongan, ini akan membahayakan keselamatan kita semua,” pintanya.
Editor: Dwi Prastika