Tragedi Petugas Medis Kecolongan, Keluarga Antar Jasad PDP Tanpa Peti Pakai Ambulans, Wabup Bereaksi
Petugas medis kecolongan membebaskan keluarga antar jasad PDP tanpa peti dan masuk bersama di ambulans, wakil bupati Garut sampai ikut turun tangan.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Nasib satu keluarga mengantar jasad PDP Covid-19 tanpa peti dan hanya pakai ambulans sampai menyita perhatian Wakil Bupati setempat.
Tragedi itu berawal dari petugas medis kecolongan mengecek kebenaran penyakit sang pasien yang telah meninggal dunia.
Peristiwa satu ini pun tak terelakkan oleh banyak pihak.
Kecerobohan tersebut menjadi perhatian khusus Wakil Bupati Kota setempat.
• VIRAL Curhat Pilu Istri Tahu Suami Nikah Lagi, Curiga Lihat Kegelisahan karena Lockdown Corona: Kelu
• VIRAL 3 Perawat RS Rujukan Corona Diusir dari Kos, Takut Penyakit Suami Kambuh, Ini Kronologinya

Simak cerita selengkapnya berikut:
Sebuah keluarga mengantar seorang pasien yang adalah warga Garut, Jawa Barat setelah dinyatakan meninggal dunia.
Awalnya, pasien satu ini meninggal dunia di sebuah rumah sakit yang ada di Tangerang.
Data yang dicatatkan oleh petugas medis setempat awalnya pasien memang meninggal dunia karena positif Covid-19.
• VIRAL Gadis Kabur seusai Disekap Pacar 2 Bulan, Tinggal Serumah lalu Disiksa, Lari saat Pelaku Tidur

Tetapi, saat akan disemayamkan, jenazah yang dibawa ke Garut itu malah tak dimasukkan ke dalam peti.
Tidak seperti jenazah positif Covid-19 lainnya, jenazahnya dibawa ke Garut menggunakan ambulans dengan hanya dibungkus kain kafan.
Tak hanya itu, sekeluarga ikut mengantar jasad tersebut dan masuk bersama di dalam ambulans pembawa jenazah.
• VIRAL Video Jambret Sadis, Emak-emak Terseret 5 Meter Demi Uang Hasil Jual Daging, CCTV Jadi Bukti
Kronologi sebenarnya pun diungkap oleh Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com via GridHot.ID.
Ricky Rizky Darajat, Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut yang dihubungi Selasa (28/04/2020) malam mengungkapkan,
Awalnya pada Senin (27/04/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB, tim Satgas Covid-19 Kecamatan Pamengpeuk,

mendapat informasi ada warga Pamengpeuk yang meninggal di Tangerang sedang dalam perjalanan dan akan dikuburkan di Desa Jatimulya, Kecamatan Pamengpeuk.
“Jenazah laki-laki berusia 45 tahun, laporan yang diterima oleh Satgas, informasinya jenazah tersebut positif Covid-19,” jelas Ricky lewat sambungan telepon.
Tidak lama kemudian, mobil ambulans pembawa jenazah tersebut pun tiba di depan Puskesmas Pamengpeuk.

Namun, begitu ambulans tersebut diperiksa, ternyata jenazahnya, tidak dibungkus sesuai standar jenazah positif Covid-19.
"Jadi jenazahnya tidak pakai peti mati, hanya dibungkus kain kafan,” katanya.
Mengetahui jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan standar penanganan Covid-19,
Menurut Ricky, tim satgas Covid-19 Kecamatan Pamengpeuk pun berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang memberi petunjuk.

Semua keluarga diminta memperhatikan agar jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan ke peti mati sebelum dimakamkan.
“Setelah dibungkus dan dimasukan kedalam peti mati, jenazah kemudian dimakamkan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19 di Pemakaman Umum Kampung Tegal Gede Desa Jatimulya,” kata Ricky.
• Kecerobohan PDP Covid-19 di Malang, Kabur ke Bali Seusai Diperiksa, Lihat Nasibnya Saat Ditemukan
Petugas Medis Kecolongan
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan adanya jenazah warga Garut yang positif Covid-19 dari Tangerang dan dibawa tanpa prosedur Covid-19.
Bahkan, petugas ambulans yang membawanya dari Tangerang menyebut jenazah tersebut meninggal karena sakit jantung bukan corona.
“Petugas ambulans bilangnya sakit jantung, tapi saat dicek, surat keterangan menyatakan meninggal karena positif Corona,” jelas Helmi, Selasa (28/04/2020).

Menurut Helmi, jenazah tersebut diantar oleh dua orang petugas ambulans dan juga keluarga jenazah yang ikut dalam ambulans.
Pihaknya, menurut Helmi, sampai saat ini belum mengetahui pasti alasan jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan SOP Covid-19.
“Saya sudah pesan kepada petugas medis agar berhati-hati, menggunakan APD lengkap, menanganinya,” katanya.
Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dalam judul Meninggal di Tangerang, Jenazah Covid-19 Dibawa ke Garut Tanpa Peti Mati