DAMPAK Nyata Pandemi Corona bagi Dunia: WHO Terpuruk, Makin Buruk Relasi China-AS, Diambang Perang?
Inilah dampak nyata pandemi corona bagi dunia, satu di antaranya nasib WHO yang terpuruk hingga relasi China-AS yang makin buruk, apa selanjutnya?
TRIBUNJATIM.COM - Dampak nyata pandemi Corona bagi dunia semakin terlihat, satu di antaranya WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang kini kehilangan dana.
Ada juga relasi buruk yang terjadi antara China dan Amerika Serikat selepas pandemi corona menyerang dunia.
Relasi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok (China) seolah sangat sulit dibuat mesra, atau setidaknya adem ayem.
Perseteruan keduanya melintasi berbagai aspek kehidupan mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga keamanan.
Pandemi corona menjadi masalah baru yang timbul di tengah-tengah masa perang antara Amerika Serikat dan China itu.

• Sikap Maia Estianty Pada Suami saat Sahur Keluarga Dikritik, Balasan Maia Viral: Hormati Privasi
• Insiden Rumah Sakit Tutup, Belasan Tenaga Medis Positif Corona, Berawal Ibu Hamil, Suasana Mencekam
Akankah ada perang setelah pandemi corona berakhir?
Tentu saja kita masih mengingat bagaimana perang dagang antara dua negara pemilik PDB terbesar di dunia tersebut.
IMF bahkan sampai menurunkan pertumbuhan ekonomi global akibat ketidakakuran AS-China terkait perdagangan antar kedua negara tersebut.
Ketika perang dagang belum benar-benar terselesaikan, muncul masalah baru berupa virus corona yang membuat AS berang bukan main.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari Intisari, fakta bahwa virus tersebut mulai menginfeksi manusia di China dan AS sebagai negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia.
Hal ini juga telah memicu satu dampak besar:
WHO kehilangan sumber pendanaan setelah AS memutuskan memberikan sumbangan untuk lembaga tersebut, nasibnya makin terpuruk.
Lalu, kini, saat semua negara sedang pusing mengatasi virus Corona di negaranya, AS-China kembali berulah.
Kali ini relasi keduanya bisa memicu dampak yang tak kalah buruknya dari ekonomi dan kesehatan, yaitu keamanan dalam wujud perang.

Militer China menyebut Amerika Serikat sebagai "pembuat onar" di Laut China Selatan yang disengketakan pada hari Kamis.