Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Sidoarjo

Jumlah Pasien Seakan Lari Kencang, Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19 di Sidoarjo Menipis

Seiring terus meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Sidoarjo, Syaf Satriawarman mengakui, kondisi ruang isolasi khusus (RIK) sudah sangat menipis.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Warga yang terkena razia jam malam saat bergiliran menjalani rapid test di halaman Polresta Sidoarjo, Senin (4/5/2020) dini hari. 

Bagaimana dengan tempat observasi?

Menurut Syaf Satriawarman, Pemkab Sidoarjo sudah memutuskan memakai Gedung Diklat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai tempat observasi.

Kapasitasnya bisa menampung 37 orang. Dan jika dibutuhkan, bisa dinaikkan kapasitas itu menjadi dua kali lipat.

Menu Sahur dan Buka Puasa Wagub Jatim Emil Dardak selama Ramadhan, Mie Rebus Jadi Teman Begadang

52 Titik Check Point Razia Kendaraan selama PSBB di Jawa Timur: Surabaya, Gresik, Sidoarjo

“Ini lebih dimanfaatkan untuk observasi. Seperti warga yang rapid tesnya reaktif, dibawa ke tempat ini sambil menunggu swab test. Jika hasil swab-nya positif, berarti dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit,” lanjutnya.

Terkait tenaga medis, Syaf Satriawarman menyebut, sejauh ini masih aman. Karena semua perawatan dilakukan di rumah sakit, sehingga tenaga medis di masing-masing rumah sakit bisa menanganinya.

Pakai Motor, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Bagikan 1.000 Paket Sembako ke Rumah-rumah Warga Sidoarjo

“Lebih aman karena di rumah sakit. Beda jika membuka perawatan di tempat baru, tentu butuh tambahan tenaga medis yang banyak,” kata dia.

Jika dibuat perbandingan, di setiap rumah sakit rujukan Covid-19 Sidoarjo, satu tenaga medis menangani sekira 20 orang pasien. Jumlah yang masih dianggap longgar.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved