Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2020

Keutamaan Shalat Dhuha 2 Rakaat atau 4 Rakaat, Pahalanya Dilipatgandakan saat Bulan Ramadhan

Banyak keutamaan shalat dhuha 2 atau 4 rakaat, pahalanya dilipatgandakan saat bulan Ramadhan, simak tata caranya.

Editor: Alga W
Madrasat El-Quran
Keutamaan shalat dhuha 2 atau 4 rakaat saat bulan Ramadhan 

TRIBUNJATIM.COM - Amalan sunnah yang bisa dikerjakan selama Ramadhan ialah shalat dhuha.

Dalam sejumlah hadis shahih disebutkan berbagai keutamaan shalat dhuha, apalagi jika dilaksanakan saat bulan Ramadhan.

Tata Cara Shalat Dhuha Lengkap Niat & Bacaan Doa, Keutamaan dan Pahala Besar saat Ramadhan

"Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum." (Imam Thabari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, "Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir." (HR Bukhari)

Jelas dari hadis tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat dhuha.

Mengutip laznahwanur.org, shalat dhuha adalah shalat awwabin, yakni shalatnya orang-orang yang taat.

Merutinkan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, "Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan." (HR Ibnu Khuzaimah; shahih)

Cara shalat Tarawih di Rumah Sendiri atau Berjemaah saat Pandemi Covid-19, Simak Perbedaan Niat

2 Rakaat Shalat Dhuha sebagai Sedekah

Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, 'Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, 'Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’."

Dari Abu Dzar al-Ghifari RA, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat." (HR Muslim)

4 Rakaat Shalat Dhuha Membawa Kecukupan

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR Ahmad)

Ghanimah Terbanyak

Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:

Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.

Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!"

Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).

Lalu Rasulullah saw berkata, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?"

Mereka menjawab, "Ya!"

"Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat." (HR Tirmidzi dan Ahmad)

10 Surat Pendek yang Mudah Dihafalkan untuk Salat Tarawih di Rumah selama Ramadhan, Ada Al-Kautsar

Berpahala Umrah

Yakni jika shalat dhuha dikerjakan satu paket dengan shalat subuh berjamaah di masjid.

Maksudnya, seseorang menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid lalu tidak pulang, ia menetap di masjid untuk dzikir atau ibadah lainnya.

Lalu ketika tiba waktu dhuha, ia menunaikan shalat dhuha baru pulang ke rumah.

Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah." (Shahih al-Targhib: 673)

Bacaan Doa Qunut Witir dan Qunut Subuh Lengkap dengan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Dibangunkan Sebuah Rumah di Surga

Untuk yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan mendapat sebuah rumah yang dibangun di dalam surga.

Hal ini sesuai dengan isi hadist Nabi Muhammad SAW, "Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak 4 rakaat dan 4 rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga." (Shahih al-Jami': 634)

Shalat Dhuha di Awal Pagi, Ganjaran Langsung di Sore Hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta'ala berkata, "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya." (Shahih al-Jami: 4339).

Diriwayatkan dari Nu'aim bin Hammara bahwa ia berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, janganlah kamu merasa lemah (kehilangan kesempatan) untuk beribadah kepada-Ku dengan cara mengerjakan shalat empat rakaat di awal waktu siangmu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu di akhir harimu’." (HR Abu Dawud)

Ampunan Dosa

"Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)

Bacaan Doa Qunut Nazilah yang Dibaca saat Salat Fardhu untuk Menangkal Turunnya Malapetaka

Waktu Shalat Dhuha

Waktu shalat dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.

Artinya, di Indonesia, waktu shalat dhuha terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur.

Waktu yang lebih utama adalah seperempat siang.

Di Arab, waktu itu ditandai dengan padang pasir terasa panas dan anak unta beranjak.

Sebagaimana sabda Rasulullah:

"Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, "Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’." (HR Muslim)

"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (QS As-Syams:1-10).

Bacaan Sholawat Badar & Artinya, Syair Pujian bagi Rasulullah dan Ahli Badar Ciptaan Ulama Indonesia

Syarat Sah Shalat Dhuha

Syarat sah shalat dhuha sama seperti shalat pada umumnya.

Sebelum shalat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; tahu masuknya waktu sholat tersebut; dan menghadap kiblat.

Niat Shalat Dhuha

Dalam madzhab Syafi’i, lafadz niat shalat dhuha sebagai berikut:

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)

"Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala"

Niat shalat dhuha adalah salah satu perkara yang paling penting, karena diterima shalat kita adalah yang dilihat dari niat kita dalam beribadah.

Apabila niat shalat dhuha kita benar, pasti Allah akan menerima shalat dhuha kita pada pagi hari.

Download Lagu MP3 Sholawat Badar Sulis Lengkap dengan Liriknya, Lagu Religi Terbaik Sepanjang Masa

Tata Cara Shalat Dhuha

Bagaimana tata cara shalat dhuha?

Sholat dhuha dikerjakan 2 rakaat salam-2 rakaat salam.

Adapun jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat.

Namun sebagian ulama tidak membatasi.

Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat dhuha sebanyak 8 rakaat.

Pada setiap 2 rakaat, beliau mengucap salam (HR Abu Dawud; shahih).

Tata caranya sama dengan shalat sunnah 2 rakaat pada umumnya, yaitu:

1. Niat
2. Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syams, Al-Lail, dan Surat Asy-Syarh.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11. Membaca surat Al Fatihah
12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam

Demikian tata cara shalat dhuha.

Setiap 2 rakaat salam, diulang sampai bilangan rakaat 8 atau yang dikehendaki.

Setelah shalat dhuha dianjurkan berdoa.

Download Lagu MP3 Hasbunallah Ungu Ada Chord & Kunci Gitar, Lagu Religi Sambut Ramadhan 1441 H

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha yang Lebih Baik Dikerjakan Saat Puasa Ramadhan 2018.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved