Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Pesta Miras Blitar 8 Orang Tewas hingga Pria Tulungagung Pukuli Bocah
Berita terpopuler Jatim Kamis (7/5/2020), pesta miras di Kabupaten Blitar makan 8 korban tewas hingga pria Tulungagung pukuli bocah 12 tahun.
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Kamis (7/5/2020).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka delapan orang tewas akibat pesta miras di Kabupaten Blitar.
Dilanjut, Pemkab Tulungagung memutuskan untuk mengakhiri status karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Terakhir ada kisah Mud (50) yang dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung, Selasa (5/5/2020).
Ia dilaporkan setelah menghajar MAT, bocah 12 tahun, gara-gara ban sepedanya terkena sabun cair.
• YouTuber Korsel Bocorkan Detik-Detik Pembuangan Jenazah ABK Indonesia dari Kapal China: Kenyataan
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Kamis (7/5/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Gelar Pesta Miras, Delapan Warga Blitar Tewas, Bapak Tewas, Anak Kritis

Di saat bulan Ramadan seperti ini, dan ditambah kita semua lagi prihatin karena terjadi wabah virus Corona atau Covid-19, bukannya meningkatkan amal ibadah atau banyak merenung. Namun, sekelompok orang ini malah asyik-asyikan menggelar petas miras, hingga berhari-hari.
• UPDATE PSBB Surabaya & Jatim 7 Mei 2020, Panduan Dapat Sembako Murah Online & Rute 18 KA Dibatalkan
Akibat pesta miras di Kabupaten Blitar itu, delapan orang tewas. Mereka adalah Munar (42), Agus (28), keduanya warga Desa Rejowinangun, Suwoko (42), Sunarto (36), Joko (28), Wahyu (23), Rifai (29), kelimanya warga Desa Plosorejo, Sutrisno (29), warga Desa Darungan, semuanya Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sebab, ketiga desa korban itu berdekatan atau gandeng antarkampung.
Sementara, yang kondisi kritis berjumlah empat orang. Di antaranya, adalah Aria (20), yang tak lain anaknya Munar, yang lebih dulu tewas dan jenazahnya dimakamkan pada Selasa (5/5) kemarin. Sedang, korban kritis lainnya adalah Yoswa (26), warga Desa Plosorejo, Imam (29), warga Desa Bumiayu, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Ketiganya itu dirawat di RSUD Ngudi Waluya Wlingi. Korban kritis satu lagi, adalah Wahlul (24), warga Desa Plosorejo, yang kini masih dirawat di rumah sakit swasta.
"Yang enam sudah dimakamkan di desanya masing-masing. Dan, yang dua mayat yakni Munar dan Suwoko, baru saja habis di otopsi di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar," kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar.
Menurutnya, untuk hari ini, baru dua korban, yang sudah diotopsi. Yakni, jasad Munar dan Suwoko. Berikutnya, Kamis (6/5) hari ini, pihaknya akan melakukan pembongkaran makam milik enam korban. Sebab, mayat keenamnya belum diotopsi namun sudah keburu dimakamkan kemarin.
"Untuk menentukan atau memastikan penyebab kematiannya, mereka harus dilakukan otopsi. Seperti dua mayat korban itu, hasil otopsinya memang overdosis (miras)," paparnya.
Kematian delapan warga dan empat korban yang masih dalam kondisi kritis itu, menyisakan banyak cerita. Katanya, minum itu dimulai Sabtu (2/5) sore atau pukul 16.30 WIB. Entah siapa yang memulai atau yang punya miras oplosan itu, mereka minum di rumahnya Munar. Itu diikuti enam orang, yang salah satu korbannya masih kritis.
"Tak lama minum di rumah korban itu, ya sekitar satu jam, mereka pindah tempat," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinangun.
Ada yang mengatakan, mereka pindah tempat itu karena minumannya habis. Namun, juga ada yang bercerita kalau tak enak dengan tetangganya sehingga pindah ke tepi kali Lodoagung, yang berjarak 1 km dari rumahnya Munar. Atau tepanya, di belakang sekolah SDN II Plosorejo.
2. BREAKING NEWS - Status Karantina Wilayah Desa Jabalsari Tulungagung Dicabut, Warga Boleh Buka Akses

Pemkab Tulungagung memutuskan untuk mengakhiri status karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Pencabutan status karantina wilayah ini mulai efektif diberlakukan pada Kamis (7/5/2020) besok .
• Materi & Link Live Streaming TVRI Belajar SD, SMP, dan SMA Kamis 7 Mei 2020, Lihat Jadwal Lengkap
Kabag Humas Protokol dan Kerja Sama Antar Kepala Dinas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro, mewakili bupati mengatakan, pencabutan status ini diputuskan seusai proses evaluasi.
"Bupati selaku Ketua Satgas memutuskan tidak memperpanjang status karantina wilayah di Desa Jabalsari," terang Galih Nusantoro, Rabu (6/5/2020).
Secara efektif, karantina wilayah di Desa Jabalsari dimulai pada Jumat (24/4/2020).
Sehingga besok sudah memasuki hari ke-14.
Galih Nusantoro mengungakapkan, hasil temuan pelacakan terakhir diketahui pada 27 April 2020 lalu.
3. Naik Pitam Ban Motornya Kena Muncratan Sabun, Pria Tulungagung Pukuli Bocah 12 Tahun Bertubi-tubi

Mud (50) dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung, Selasa (5/5/2020), setelah menghajar MAT, bocah 12 tahun, gara-gara ban sepedanya terkena sabun cair.
• Materi & Link Live Streaming TVRI Belajar SD, SMP, dan SMA Kamis 7 Mei 2020, Lihat Jadwal Lengkap
Awalnya MAT bersama lima temannya bermain di halaman rumah Kabul, warga Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Senin (4/5/2020) pukul 10.30 WIB.
Sekitar pukul 11.00 WIB mereka selesai bermain, dan bermaksud mencuci tangan dengan air dan sabun cair.
Saat MAT memencet sabun cair, ternyata muncrat dan mengenai ban sepeda motor Mud yang sedang melintas.
“Terlapor marah karena ban sepeda motornya kena sabun cair yang dipencet MAT,” terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, melalui Paur Humas, Ipda Anwari.
Mengetahui Mud naik pitam, MAT dan kawan-kawannya melarikan diri.
Namun Mud kemudian mengejar mereka dan menangkap MAT.
Karena dikuasai amarah, Mud kemudian memukul MAT sebanyak empat kali.
“Dua pukulan berhasil dihindari, tapi dua pukulan mendarat di kepala,” sambung Ipda Anwari.