Virus Corona di Surabaya
Cerita Pilu Pengusaha Travel saat Corona Melanda, Bisnis Mandek, 'Banting Setir' Jual Cireng-Warkop
Pengusaha travel di Surabaya banting setir menjual cireng dan buka warkop lantaran bisnis travelnya mati suri gara-gara Corona.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, pria empat anak tersebut memulai usaha barunya sebagai reseller masker.
Akan tetapi hal tersebut tidak bertahan lama karena banyak sekali masyarakat yang menjual masker di pinggir jalan.
"Kemudian saya beralih ke online shop. Akan tetapi itu tidak maksimal karena jenis usaha tersebut telah dilirik banyak orang," tuturnya.
Hingga pada akhirnya, Nardianto terbantu oleh usaha dari istrinya yang bernama Kedai Bunda Warung Si Kembar, oleh Iis Suwardhani (39), dengan berjualan cemilan generasi milenial secara daring.
• Nekat Buka Kulkas Peninggalan Ibu yang Dilakban Puluhan Tahun, Pria Ini Menjerit, Isinya Mengerikan
Seperti rujak cireng, milk tea, pentol ikan, dan sejenisnya. Meskipun pendapatannya sehari hari tidak seberapa. Nardianto bersyukur, kebutuhan sehari harinya bisa tercukupi.
"Meskipun saat ini mulai sepi PSBB karena jarang sekali yang pesan via gofood atau grabfood," ungkapnya.
Atas kondisinya tersebut, Nardianto juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa sembako dan BPJS yang diterima pada Sabtu kemarin.
Nardianto berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan bukan hanya sembako. Tapi juga uang tunai.
Sasarannya bukan hanya penghasilan yang rendah. Tapi juga masyarakat yang terdampak.
"Kalau bisa bapak presiden segera turun di lapangan bisa melihat kondisinya seperti apa. Pemerintah juga memberikan arahan bagaimana cara menerapkan PSBB, lockdown, karantina mandiri seperti apa," ucapnya.
Penulis: Febrianto Ramadani
Editor: Arie Noer Rachmawati