Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dibawah Ancaman Uang Jajan, Bocah SD di Blitar Hamil & Lahirkan Bayi Pamannya: Aksi di Samping Istri

Berada dibawah ancaman uang jajan, bocah SD di Blitar hamil dan lahirkan bayi pamannya. Mirisnya aksi dilakukan disebelah istri

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
cbc.ca
ilustrasi - Tak kuasa berada dibawah ancaman uang jajan, bocah SD di Blitar hamil dan lahirkan bayi pamannya. Mirisnya aksi sang paman dilakukan disebelah istrinya. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Ketakutan diancam tak diberi uang jajan sekolah, bocah SD di Blitar ini tak kuasa menolak ajakan untuk melayani nafsu birahi pamannya sendiri.

Namun hal itu berakibat fatal, si bocah SD kelas 6 hamil dan melahirkan anak dari benih yang ditabur sang paman.

Ironisnya, perbuatan bejat si paman tersebut dilakukan dilakukan disamping tempat istrinya sendiri.

Kini kasus keponakan dihamili paman hingga melahirkan itu terkuak ke publik dan langsung membuat geger warga.

Lantas bagaimana nasib miris bocah SD di Blitar yang dihamili pamannya sendiri hingga melahirkan, simak berita selengkapnya berikut:

Bocah SD di Blitar Melahirkan Bayi dari Pamannya, Saat Hamil Besar Tetap Sekolah: Warga Tak Berani

Nasib Polisi yang Berjaga saat Ferdian Paleka Ditelanjangi dan Dibully Tahanan Lain, Ikut Kena Getah

8 FAKTA SEBENARNYA Kasus Keponakan Dihamili Paman Hingga Melahirkan, Drama Televisi Hingga Uang Saku

ILUSTRASI - Curhatan ibu hamil PDP Corona viral di media sosial. Keluhkan fasilitas rumah sakit.
ILUSTRASI - pemeriksaan hamil. (lovedbyparents.com)

Sabtu (9/5/2020) bisa menjadi puncak penderitaan Ls, bocah SD di Blitar yang dihamili pamannya.

Karena saat itulah, siswi SD kelas 6 tersebut melahirkan bayi yang tidak diinginkannya. Si bayi hasil rudapaksa pamannya dibawah ancaman uang jajan.

Kini, entah bagaimana nasib selanjutnya dari Ls (12), bocah SD kelas 6 ini, dengan anak yang dilahirkannya tersebut.

Si pelaku, paman korban, Sumartono (44), warga Desa/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar kini sudah diamankan di Polres Blitar.

Bapak dua anak ini mengaku kalau perbuatan bejatnya itu karena tergoda setiap kali melihat korban tidur di depan televisi.

Korban bocah SD di Blitar yang dihamili pamannya sendiri memang sejak kecil tinggal di rumah pelaku.

Itu karena korban memang dititipkan ke pelaku karena kedua orangtuanya merantau ke Kalimantan.

"Saya khilaf kok bisa sampai seperti ini. Dia itu sudah seperti anak saya sendiri karena sejak kecil, kami yang merawatnya," tuturnya kepada petugas, Minggu (10/5/2020), sambil meneteskan air mata.

Sumartono, pria Blitar yang tega menghamili keponakannya sendiri, hingga bocah kelas 6 SD itu melahirkan.
Sumartono, pria Blitar yang tega menghamili keponakannya sendiri, hingga bocah kelas 6 SD itu melahirkan. (TRIBUNJATIM/IMAM TAUFIQ)

Penyesalan korban itu sepertinya sudah tak ada artinya. Sebab, ibarat nasi sudah jadi bubur.

Korban sudah kehilangan segalanya. Tak hanya masa depannya, namun luka yang dibuat pamannya itu sepertinya akan jadi cerita selamanya buat kehidupan korban.

Mencuatnya kasus ini karena ibu korban mendengar kabar tentang kehamilan anaknya tersebut.

Tak jelas siapa yang memberi tahu ibunya itu, namun ia langsung pulang dari Kalimantan.

Warga sendiri sebenarnya sudah curiga namun tak ada yang berani menanyainya. Itu cuma jadi kasak-kusuk di kampung.

Melihat perut anaknya sudah membesar atau sudah hamil sembilan bulan, ibunya langsung shock.

Bahkan saat perutnya sudah membesar, siswa SD di Blitar ini tetap bersekolah, ketika diliburkan karena wabah virus Corona atau Covid-19.

Ia langsung menanyai laki-laki siapa yang tega berbuat keji itu.

Tanpa diduganya, dari mulut anaknya keluar pengakuan kalau itu semua atas berbuatan bejat pamannya sendiri, yang tak lain adik kandung bapaknya.

Mendengar pengakuan anaknya itu, ibunya tak terima dan melapor ke Polres Blitar.

Selang dua minggu kemudian, pelaku yang menghamili bocah SD hingga melahirkan langsung diamankan setelah dijemput di rumahnya.

"Sudah cukup bukti untuk menahan pelaku. Sebab, pelaku juga sudah mengakui perbuatannya tersebut.

Dari penyidikan itu, terkuak bahwa perbuatan bejat pelaku itu terjadi beberapa bulan sebelum diketahui korban hamil.

Sebab, menurut pengakuan pelaku, dirinya sudah tak berani melakukan hubungan pada September 2019 lalu.

"Katanya, saat itu (September 2019), korban sudah tak lagi tidur di depan televisi atau di ruang tengah. 

Namun, korban sudah tidur dengan istri pelaku," paparnya.

Awal kejadiannya sendiri itu karena pelaku mengaku tergoda setiap kali melihat korban tidur di depan televisi.

Itu biasa saat tengah malam, pelaku terbangun. Melihat korban tidur di depan televisi itu, pelaku membangunkan dan menyuruhnya pindah ke kamarnya.

Kamar korban bersebelahan dengan kamar tidur pelaku.

Begitu korban pindah tidur ke kamarnya, pelaku diam-diam menyelinap.

Itu terjadi setiap kali ketika istrinya tertidur bersama anaknya di kamarnya.

Pelaku sendiri juga punya dua anak perempuan. Yang satu sudah SMA dan yang satu lagi sebaya dengan korban.

"Begitu korban sudah pindah ke kamarnya, pelaku langsung menggerayanginya. Karuan, korban kaget sehingga sempat menjerit dan menanis.

Namun, pelaku menakut-nakutinya. Katanya, kalau nggak mau, dia tak akan diberi uang saku (uang jajan) atau disuruh menyusul orangtuamya," ungkapnya.

Begitu berhasil menaklukkan hati keponakannya, pelaku yang pekerjaannya tukang bangunan itu langsung melampiaskan nafsu bejatnya.

Berhasil sekali berbuat begitu, rupanya pelaku kian bernafsu sehingga diulangi sampai berkali-kali.

Hingga akhirnya, korban diketahui hamil. Namun, tak ada yang mengetahui meski korban tetap masuk sekolah.

Itu karena tubuh korban bongsor.

Namun sekarang, semua kebejatan pelaku atau si paman yang menghamili bocah SD hingga melahirkan terkuak.

"Sekarang korban sudah tinggal bersama ibunya, di rumahnya sendiri. Untuk anaknya, dirawat neneknya atau ibunya korban," pungkasnya.

Dari kasus keponakan dihamili paman hingga melahirkan di Kabupaten Blitar, atau kasus bocah SD dihamili pamannya sendiri sampai melahirkan tersebut, ada delapan fakta penting, yakni:

1. Tergoda lihat korban tidur di depan televisi

2. Dititipkan dan dirawat sejak kecil

3. Orang tua merantau ke Kalimantan

4. Dibongkar ibu korban

5. Dilaporkan ke Polres Blitar

6. Dilakukan selama berbulan-bulan

7. Diancam tak diberi uang saku

8. Sekolah dalam keadaan hamil

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved