Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sepak Bola saat Wabah Virus Corona

Sempat Optimistis Liga 1 2020 Kembali Bergulir, Arema Ungkap Alasan Setuju Kompetisi Berhenti Total

Sudarmaji menjelaskan alasan mendasar yang membuat manajemen Arema FC akhirnya memilih mendukung dihentikannya Liga 1 2020 secara permanen.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Logo jersey ketiga Arema FC untuk musim 2019. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Setelah sebelumnya sempat meyakini kompetisi Liga 1 2020 dapat bergulir kembali, manajemen Arema FC akhirnya memberikan rekomendasi pada PT Liga Indonesia Baru ( PT LIB ) agar kompetisi dihentikan total.

Disampaikan Media Officer Arema FC, Sudarmaji, saat live Instagram, ada alasan mendasar yang membuat manajemen Arema FC akhirnya memilih keputusan itu.

Salah satu alasan yang paling dirasakan seluruh klub ialah kerugian, karena harus terus membayar gaji pemain dan pelatih meski maksimal 25 persen, sementara tak ada pemasukan.

Isi Kegiatan saat Puasa di Tengah Libur Kompetisi, Gelandang Arema FC Bersepeda Keliling Kampung

Selain Minta Liga 1 2020 Dihentikan, Arema FC Juga Pertanyakan soal Kejelasan Subsidi Komersial

"Dari fase per fase yang dijalani tim seusai pertandingan terakhir, akhirnya kami menggelar rapat. Pak Ruddy Widodo (General Manager Arema FC) intens komunikasi dengan klub-klub lain. Ada banyak hal yang dibahas dan tentu semuanya juga dirugikan. Bahkan ini lebih berat dari tahun 2015 saat FIFA memberi sanksi dan kompetisi dihentikan. Tahun 2015 Arema masih bisa ngamen di beberapa tempat," kata Sudarmaji, Minggu (10/5/2020).

"Sekarang semua baru merasakan aset sepak bola yang paling penting ya kompetisi. Kalau tidak ada kompetisi ya prihatin semua," tambahnya.

Apabila kompetisi dihentikan, tentu klub tak memiliki kewajiban untuk membayar pelatih dan pemain seperti yang telah diputuskan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) beberapa waktu lalu.

Namun apabila belum diputuskan, klub masih memiliki kewajiban untuk membayar.

Tak Lupakan Jasanya, Arema FC Berikan Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Kurnia Meiga

Soal Kelanjutan Kompetisi Liga 1 2020, Dua Penggawa Persela Lamongan Pilih Ikuti Keputusan PSSI

Dalam kondisi saat ini saja, sejak bulan Maret lalu setelah PSSI menerapkan keputusan pembayaran gaji maksimal 25 persen, manajemen masih harus merogoh kocek Rp 500-600 juta per bulannya.

Hal ini yang dirasa membuat klub menanggung beban berat.

"Tiap bulan kami harus mengeluarkan uang Rp 500-600 juta untuk bayar gaji pelatih dan pemain. Ditambah tidak ada pemasukan sama sekali. Sehingga terjadilah defisit anggaran. Makanya agar defisit anggaran tidak semakin besar, Arema FC mengusulkan agar kompetisi ini diakhiri. Karena ini berdampak pada cash flow-nya klub," jelas Sudarmaji.

Meski klub-klub telah merekomendasikan agar kompetisi dihentikan, namun hingga kini PSSI masih belum memberikan keputusan soal nasib kompetisi sepak bola musim 2020 yang dihentikan sementara akibat virus Corona atau Covid-19.

Editor: Dwi Prastika

Asisten Pelatih Arema dan Pelatih Persebaya Sebut Turnamen Pengganti Jadi Solusi Jika Liga 1 Mandek

Kotanya Terapkan PSBB, Kiper Madura United Manfaatkan Waktu Libur Bantu Istri Buat Kue Lebaran

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved