Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Apakah Salat Idulfitri Berjamaah Tahun 2020 Tetap Akan Digelar di Tengah Pandemi Virus Corona?

Pandemi virus Corona, apakah salat Idulfitri berjamaah tahun 2020 akan tetap digelar?

Editor: Alga W
TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona mengatakan, relaksasi pelaksanaan ibadah di masjid masih dipertimbangkan, termasuk untuk menggelar salat Idulfitri.

Apabila penyebaran virus Corona belum kondusif, maka pelaksanaan ibadah berjamaah di masjid tetap ditiadakan.

"Tapi manakala masih terdapat ancaman atau bahaya Covid-19, maka ibadah salat Ied berjamaah tentunya ini tidak dilakukan," kata Doni Monardo seusai rapat terbatas evaluasi PSBB, Selasa (12/5/2020).

VIRAL Foto Kursi di Bioskop Berjamur selama Masa Pandemi Virus Corona, Waspada Serang Pernapasan

Menurutnya pembukaan kembali tempat ibadah sangat bergantung pada potensi penularan virus Corona Covid-19.

Apabila potensi penularan tersebut masih ada, dan sangat membahayakan maka tidak bisa dilakukan.

"Tadi bapak Wapres mengingatkan para peserta rapat, pembukaan tempat ibadah sangat bergantung dari keputusan pemerintah yang berhubungan dengan apakah masih ada bahaya yang mengancam atau tidak."

"Kalau bahaya atau ancaman sudah tidak ada, bisa saja salat dilakukan," ujar Doni Monardo.

Kasus Corona di Jatim Melonjak, Surabaya Paling Banyak, Risma: Saya Enggak Peduli Dikatakan Tinggi

Sebelumnya Menteri Agama Fachrul Razi mewacanakan relaksasi PSBB di tempat ibadah.

Misalnya dengan membatasi jumlah orang salat di masjid, atau menggunakan masker dan pengaturan jarak saf saat salat.

"Relaksasi ini mungkin masih belum bisa diumumkan, tapi karena tadi saya tangkap ada yang mengajukan, mungkin nanti kita coba ajukan dan diskusikan dengan teman-teman yang terkait dengan pengambilan keputusan ini," kata Menag.

Pria di China Curi Angsa Hitam dari Danau Lalu Dibuat Sup, Tidak Kapok di Tengah Pandemi Covid-19?

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, pihaknya mengimbau umat Islam dan seluruh elemen masyarakat mengedepankan pendekatan pemeliharaan dan penjagaan diri.

"MUI mengimbau umat Islam dan seluruh elemen masyarakat untuk tetap lebih mengedepankan pendekatan pemeliharaan dan penjagaan diri (hifdzun nafsi) agar kesehatan dan jiwa kita tetap terjaga dan terpelihara serta dapat terhindar dari tertular oleh virus corona yang sangat berbahaya tersebut," ujar Anwar.

Hal itu, kata Anwar, harus dilakukan sembari menunggu penjelasan yang sejelas-jelasnya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing tentang tingkat penyebaran dan penularan virus Covid-19.

Alasannya, Anwar menyebut saat ini situasi terbilang sangat membingungkan bagi masyarakat.

Pasalnya masyarakat tak memiliki kejelasan dari pemegang otoritas tentang situasi dan kondisi yang sebenarnya menyangkut wabah Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved