Tak Tahu Positif Covid-19, Ketua RW di Jakarta Jadi Imam Salat Tarawih, Jamaahnya Bernasib Pilu
Inilah kisah Ketua RW di Jakarta yang positif Covid-19 dan imami Salat Tarawih. Jamaahnya kini bernasib pilu
Inilah kisah Ketua RW di Jakarta yang positif Covid-19 dan imami Salat Tarawih. Jamaahnya kini bernasib pilu.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA -- Tak tahu positif Covid-19 dan melaksanakan salat tarawih berjamaah di musala, seorang ketua RW di Tambora malah tak sengaja menularkan ke 9 orang warganya.
Sembilan warga RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.
Mereka adalah orang yang pernah kontak fisik dengan O, Ketua RW 07 yang menjadi imam salat tarawih saat sudah dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (9/5/2020).
"Setelah kita tunggu sekian hari, kami sudah dapat hasilnya, berdasarkan data dari kesehatan ternyata yang positif ada sembilan dari hasil swab," kata Camat Tambora, Bambang Sutama saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).
• Cerita SBY Saat Tahu Ada Negara yang Enggan Jual Tank ke Indonesia: Mereka Tidak Paham Indonesia
Bambang mengatakan, rencananya warga yang positif Covid-19 akan dikirim ke Wisma Atlet Kemayoran untuk jalani isolasi.
"Saya menginginkan agar bisa dibawa ke Wisma Atlet maupun Rumah Sakit Tarakan. Karena kalau hari ini tidak kita bawa dikhawatirkan akan terjadi penyebaran wabah semakin meluas," ujarnya.
Sembilan orang tersebut adalah bagian dari 28 orang terdiri dari jamaah Musala Baitul Muslim maupun keluarga O yang jalani swab test pada Minggu (10/5/2020).
Mereka jalani swab test di Puskesmas Tambora seusai Gugus Covid Kecamatan Tambora membujuk O dan istrinya agar mau jalani isolasi di rumah sakit.
Sedangkan untuk hasil 54 warga lainnya yang jalani swab test pada Kamis (14/5/2020) masih menunggu.
"Rata-rata (yang positif) adalah 40 tahun ke atas," ucap Bambang.
Dia berharap adanya kasus ini membuat warganya saat ini sadar pentingnya mematuhi protokol kesehatan terhada Covid-19.
Terlebih, wilayah Tambora merupakan permukikan padat penduduk yang membuat resiko penyebaran cukup tinggi apabila warganya tak disiplin.
"Saya sudah berkali kali, kita lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau mencegah mungkin caranya lebih gampang, tapi kalau sudah kena ini yang sangat sulit," paparnya.
O bersama sang istri dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (8/5/2020) diduga tertular dari anaknya yang lebih dulu terpapar.