Virus Corona di Malang
Cerita Pedagang Sayur Malang Keliling sampai Malam Demi Dagangan Laku, Imbas Covid-19 'Tidak Karuan'
Cerita pedagang sayur di Malang keliling sampai malam demi jualan laku, akui penjualan turub 90 persen imbas Corona.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ratusan pedagang sayur di Pasar Sayur Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang merugi karena dagangannya tidak laku imbas wabah Corona ( Covid-19 ).
Bahkan aksi para pedagang membuang sayur ke sungai yang direkam dalam video, viral di media sosial.
Seorang pedagang Sahri mengaku penjualannya turun sampai 90 persen sejak pandemi Covid-19 menyerang.
• Raut Muka Santi Berubah saat Denny Cagur Ketahuan Masih Simpan Nomor Mantan, Reaksinya Undang Tawa
• Terbongkar Senjata Tingkat Tinggi Lirikan Prabowo, Kekuatan Tak Main-main, Lihat Siluman Bawah Air
Padahal pasokan sayur sedang melimpah.
“Tidak karuan turunnya. Sangat drastis,” ucap Sahri, Sabtu (16/5/2020).
Menurutnya, para pembeli dari berbagai daerah seperti Surabaya mengurangi jadwalnya untuk datang ke Pasar Sayur Kedungrejo.
• Tips Olahraga Anti Dehidrasi Saat Berpuasa dari Urban Athletes Surabaya, Kuncinya Ada di Makan Sahur
• Potret 10 Artis Cantik yang Punya Tato di Tubuh, Hampir di Sekujur Badan hingga yang Penuh Makna
Selain itu, jumlah sayur yang diborong juga tak sebanyak biasanya.
“Karena di sana (Surabaya) juga tidak laku. Pembeli semakin berkurang,” tutur dia.
Hingga kini, Sahri mengatakan belum ada bantuan dari pemerintah yang datang.
• Jual Tanah Tanpa Legalitas Status, Pebisnis Properti Syariah Fiktif Surabaya Lesu Diringkus Polisi
Untuk menyiasati agar sayurannya laku, dia berkeliling ke pasar lain yang buka sampai malam hari.
“Kalau tidak terjual di sini saya keliling ke pasar lain. Pokoknya jangan sampai membuang lah, meskipun kadang ya ada sisanya,” akunya.
Paguyuban Bakul Kulup Pasar Kedungrejo Winarno mengatakan lebih dari 400 pedagang di pasar setempat mengalami kerugian akibat pandemi Covid-19.
Harga sayuran yang anjlok, membuat pedagang merugi.
“Apalagi banyak yang kemudian tidak terbeli,” ucap Winarno.
Winarno berharap wabah Covid-19 segera berakhir sehingga penjualan dapat kembali normal.
Apabila kondisi serupa terus berlanjut, ia khawatir para pedagang tidak sanggup berjualan kembali.
“Kalau begini terus nggak mungkin bisa jualan lagi,” tandas dia.
Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Hefys Suud