Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Imbas Covid-19, Pemkot Surabaya Lakukan Evaluasi, Tak Akan Ada Penutupan Pasar Lagi

penutupan pasar di Surabaya tak akan dilakukan lagi di masa pandemi virus Corona atau Covid-19. Pasalnya, Pemkot Surabaya melakukan evaluasi

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Penutupan Pasar Kupang Gunung, Surabaya, Sabtu (2/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Tampaknya penutupan pasar di Surabaya tak akan dilakukan lagi di masa pandemi virus Corona atau Covid-19. Pasalnya, Pemkot Surabaya melakukan evaluasi dari sejumlah pasar yang ditutup lantaran terimbas virus corona.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan pihaknya bakal lebih mengambil upaya pengaturan bila kemudian didapati temuan kasus corona di pasar.

“Jadi, konsep ke depannya bukan lagi ditutup pasarnya, tapi diatur sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Hebi, Sabtu (16/5/2020).

Misalnya, ketika nanti ada salah satu pedagang yang terpapar virus Corona atau Covid-19. Maka, standnya saja yang ditutup kemudian orangnya akan dirawat sesuai dengan SOP kesehatan. Sementara aktifitas pasar akan tetap berjalan normal dengan prosedur kesehatan yang dijalankan.

Hebi mengatakan, dari apa yang telah diamati di lapangan sejauh ini, bila satu pasar dikarantina, para pedagangnya tidak berdiam diri selama 14 hari, melainkan menyebar ke pasar lain untuk berdagang. Hal itu dianggap akan memunculkan persoalan baru nantinya.

Selain itu, aspek ekonomi juga menjadi perhatian Pemkot. Artinya, meski upaya memutus mata rantai penyebaran terus digalakkan, persoalan ekonomi yang menyangkut warga juga tidak bisa dilupakan.

“Yang kami harapkan dua-duanya sama-sama jalan,” ujarnya kepada TribunJatim.com.

Sehingga dia mewanti-wanti agar protokol kesehatan dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona terus diperhatikan oleh seluruh pihak di pasar. Tak hanya pedagang, melainkan juga harus menjadi kedisiplinan para pembeli.

NEWS VIDEO: Imbas Covid-19, Banyak Sayur Tak Laku, Pedagang Malang Bagi Sayur Gratis pada Pengendara

Wali Kota Mojokerto Ita Puspitasari Ajak Emak-emak Kumpulkan Makanan, Silakan Ambil di Rak Pangan

Ratusan Muda-mudi Terjaring Razia Balap Liar di Exit Tol Porong Sidoarjo

Mereka diminta untuk menerapkan social distancing serta physical distancing. Bahkan, Hebi juga berharap yang datang ke pasar itu sebisa mungkin bukan orang yang rentan terkena virus Corona atau Covid-19, seperti orang yang sudah sepuh maupun orang yang punya penyakit bawaan.

Selain itu, mereka juga harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan menggunakan sarung tangan serta kacamata. Kemudian juga rutin menggunakan hand sanitizer. Hal itu dimaksudkan agar ketika bertransaksi uang dapat meminimalisir penularan.

Sosialisasi itu bakal terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya, namun seluruh pihak juga diminta untuk komitmen sebagai bentuk pengawasan nantinya.  

“Apabila mau pergi ke pasar, maka warga diharapkan mencatat dulu apa saja yang akan dibeli, sehingga ketika di pasar bisa lebih cepat membeli kebutuhannya,” tambahnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved