Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswi SMP yang Dicabuli Saudaranya Trauma Tak Mau Lanjut Sekolah, Kornas PPA Dorong 'Jangan Takut'

Siswi SMP korban pencabulan yang dilakukan oleh saudaranya sendiri mengaku tak mau meneruskan sekolah karena malu. Kornas PPA datangi korban.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Kornas TRC PPA, Naumi saat menemui keluarga siswi korban pelecehan seksual di Gresik, MD, Jumat (15/5/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - MD siswi SMP korban pencabulan oleh saudaranya sendiri mengalami trauma berat.

Bahkan, korban tidak ingin melanjutkan sekolah karena merasa malu.

Kondisi kehamilan MD sendiri saat ini tengah memasuki usia kandungan tujuh bulan. 

Pengakuan Asisten Pribadi Syahrini 12 Tahun Mengabdi, Ada Hal yang Tak Mudah,Tabiat Majikan Ketahuan

VIRAL Curhat Mahasiswi Hamil Duluan, 9 Bulan Tak Ada yang Tahu, Pacar Masih SMA, Nasib Kini Terkuak

Dua bulan lagi, dia akan menjadi seorang ibu di usia 16 tahun.

Koordinator nasional (Kornas) tim reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak (PPA), Naumi mendatangi rumah korban. Dia ditemui oleh korban bersama ibunya ISN (49).

Korban menceritakan apa yang dialami selama ini, gadis belia itu mengaku peristiwa yang menimpanya ini membuat MD sedih dan tidak ingin lagi melanjutkan sekolah.

H -1 PSBB Malang Raya, Mobil Berplat Luar Diminta Putar Balik: Kecuali Pengemudi ber-KTP Malang

Pedagang Pasar Simo Janji Taati Protokol Cegah Covid-19, Minta Pasar Buka: Relakan Kami Cari Nafkah

"Saya beri dukungan untuk harus dan tetap sekolah jangan takut. Toh guru-guru disekolahnya juga terbuka menerimanya kembali ke sekolah," ujar Naumi, Sabtu (16/5/2020).

Dikatakan Naumi, pihak keluarga tidak perlu lagi bingung untuk pembiayaan persalinan MD yang akan digelar dua bulan lagi.

"Saya sampaikan nanti bunda kawal sekolah. Kebutuhan persalinan anak nanti dikoordinasikan," kata dia.

Prodi Sarjana Terapan di ITS Ini Perbesar Daya Tampung Bagi Mahasiswa Baru, Buka Jalur Prestasi

Dia juga menyayangkan adanya oknum anggota DPRD Gresik yang berusaha mendamaikan kasus pencabulan ini. Apalagi dengan iming-iming uang yang nilainya Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.

Tujuannya, agar korban dengan SG yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka berakhir secara kekeluargaan.

"Saya mempertanyakan kenapa anggota dewan berbuat seperti itu. Ada apa ? Saya mendengar ada bahasa nanti dicarikan laki-laki lain itu maksutnya apa bahasa laki-laki lain ? menghinakan sekali harga diri perempuan dan anak," terangnya.

Naumi menyebut harga diri keluarga korban yang diming-imingi uang oleh oknum anggota DPRD itu sangat merendahkan.

Padahal tersangka SG dan oknum anggota DPRD yang diketahui bernama Nur Hudi itu tidak memiliki hubungan saudara.

"Ini udah suap yang mau dia lakukan, Senin saya koordinasi dulu dengan kuasa hukumnya," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kuasa Hukum korban, Abdullah Syafii akan melaporkan oknum anggota DPRD Gresik, Nur Hudi ke badan kehormatan (BK) DPRD Gresik.

"Senin besok kami laporkan ke BK," tutup Syafi. 

Penulis: Willy Abraham

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved