PSBB Malang Raya
Hari Pertama PSBB Malang Raya, Terminal Arjosari Ditutup, Akses Jalan Dipalangi Bambu
Terminal Arjosari Kota Malang ditutup selama pelaksanaan PSBB Malang Raya. Akses jalanan ditutupi dengan palang bambu.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ada pemandangan yang berbeda dari Terminal Arjosari, Kota Malang pada Minggu (17/5/2020).
Pasalnya terminal yang banyak dipadati orang dan bus tersebut, kini kondisinya sangat lengang sekali.
Hal itu dikarenakan terminal yang terletak di Kecamatan Blimbing itu dilakukan penutupan.
• Mall Tutup Serentak sampai Akhir Mei Selama PSBB Malang Raya, Jualan Disiasati Pakai Drive Thru
Berdasarkan pantauan TribunJatim.com, bagian pintu akses keluar masuk bus ditutup.
Di mana dua water barrier dan palang bambu dipasang melintang di akses masuk bus menuju terminal.
Hal yang sama pun juga tampak di akses keluar terminal tersebut.
• Foto 7 Jenazah Diktator Dunia yang Dibalsem Agar Awet, Termasuk Mayat Ayah & Kakek Kim Jong-Un
• VIRAL Curhat Mahasiswi Hamil Duluan, 9 Bulan Tak Ada yang Tahu, Pacar Masih SMA, Nasib Kini Terkuak
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto membenarkan hal tersebut.
"Iya memang benar, terminal baik tipe A dan tipe B yang ada di wilayah Kota Malang ditutup. Hal ini sesuai dalam aturan Perwali Kota Malang No 17 Tahun 2020 tentang pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan penutupan ini akan dilakukan selama masa PSBB Malang Raya," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Ia menjelaskan pemberlakuan penutupan Terminal Arjosari dilakukan pada hari ini.
• Tim Covid-19 Kabupaten Kediri Temukan 12 Orang Reaktif Setelah Salat Tarawih Bareng Pasien Positif
"Kami juga sudah koordinasikan kepada pihak terminal. Dan pihak terminal sendiri mengaku siap melakukan hal tersebut," jelasnya.
Dirinya menungkapkan sebenarnya sebelum dilakukan PSBB Malang Raya, kondisi Terminal Arjosari sudah cukup sepi.
"Dimana bila kondisi normal, dalam sehari dapat mencapai 1500 penumpang. Setelah adanya pandemi Covid-19, paling banyak penumpangnya hanya berjumlah sekitar 20 orang saja," tambahnya.
• 5.750 Warga Perantau di Trenggalek Terima BST Rp 600.000 per Bulan, Catat Cara Pencairannya
Namun meski telah dilakukan penutupan terminal, angkutan kota dapat tetap berjalan seperti biasanya.
"Untuk angkutan kota sendiri tetap berjalan normal seperti biasa. Tetapi tetap mengutamakan standar protokol pencegahan Covid-19. Salah satunya adalah tempat duduk antar penumpang harus diberi jarak, tidak boleh berdesakan di dalam angkutan kota," pungkasnya.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Arie Noer Rachmawati