Bahaya Epidemi Locust-19, Wabah Baru Selain Covid-19, 1 Negara Sudah Terdampak, Dunia Perlu Waspada
Inilah satu lagi wabah selain Covid-19 yang sebenarnya sedang terjadi, tetapi diacuhkan, dampaknya ternyata cukup besar dan perlu dikhawatirkan.
Ironisnya, karena wabah ini hanya dialami oleh negara di benua hitam, nyaris informasinya tidak terekspos oleh dunia, dan sedikit mendapat perhatian.
Menurut laporan, wabah ini berasal dari jutaan belalang yang melakukan migrasi dari negara ke negara lain.
Hal ini diperburuk dengan mewabahnya Covid-19 yang juga sudah mulai masuk ke Afrika.
• VIRAL Kurir Antar Barang Terduduk di Jalan, Tangisi Gaji dan Bonus, Dampak Nyata Covid-19: Miris
Menurut keterangan, belalang agresif ini merusak tanaman di Somalia, Ethiopia, Kenya, Uganda dan Sudan Selatan pada bulan Januari.
Wabah ini diperkirakan menyebabkan 30 juta manusia akan mengalami kelaparan massal di Afrika akibat kekurangan pangan yang dirusak oleh belalang.
Gelombang belalang kedua telah bergerak dan menimbulkan kekacauan antar negara, dampaknya lebih besar daripada Covid-19.
Wabah ini meningkatkan tekanan keuangan pada negara terdampak, untuk menunda alat medis dan menggantinya dengan impor pestisida dan alat pembasmi belalang.
Sementara pemberlakuan lockdown menyebabkan, orang-orang terbatas untuk bergerak.

Artinya mereka tidak bisa berbuat lebih untuk mengatasi kawanan belalang yang menyebabkan ancaman penduduk Afrika ini.
Bantuan dari negara tetangga juga sulit masuk karena adanya pembatasan lockdown.
Beberapa pakar internasional, telah menentang larangan perjalanan untuk memberantas wabah Locust-19 yang mewabah di Afrika.
Kondisi cuaca juga berkontribusi terhadap bencana, hujan lebat yang menyebabkan lingkungan sempuran untuk kawanan belalang.
Karena belalang padang pasir hanya bisa bertelur di tempat yang lembab.

Setelah badai tersebut, satu meter persegi bisa menampung setidaknya 1.000 telur.
Gerombolan belalang kedua ini, diperkirakan akan mencapai 20 kali lebih besar dari gerombolan yang muncul awal tahun ini.