Virus Corona
China Laporkan Kluster Baru Penyebaran Virus Corona, Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Covid-19
Peringatan gelombang kedua Covid-19, China laporkan kemunculan kluster baru penyebaran virus Corona di sejumlah daerah.
TRIBUNJATIM.COM - China sedang berjuang menghadapi kluster baru penyebaran virus Corona Covid-19 di bagian timur laut.
China pun memutuskan untuk melakukan lockdown ketat guna menghentikan penyebaran.
• Klaster Baru Virus Corona Muncul di Jilin China setelah Wuhan, Ribuan Desa Langsung Dilockdown
Dilansir dari South China Morning Post, 2 kasus baru penularan lokal dikonfirmasi terjadi di Provinsi Jilin pada Minggu (17/5/2020).
Sehingga jumlah total kluster setidaknya 34 dan semuanya terkait dengan seorang wanita yang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Shulan pada 7 Mei 2020 lalu.
Sebelum itu, Provinsi Jilin belum melaporkan kasus lokal selama 73 hari.
Neoninging Liaoning juga melaporkan 3 kasus terkait wabah tersebut.
• 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, China sebagai Asal Wabah Tak Lagi Masuk Daftar
Di Shanghai, 1 kasus penularan lokal juga dikonfirmasi pada Minggu kemarin dan merupakan kasus pertama di sana sejak 23 Maret 2020.
Pasien tersebut dari Provinsi Hubei, dan telah melakukan perjalanan ke Shanghai pada Kamis (21/5/2020), dan dinyatakan positif sebelum gejalanya berkembang.
Jumlah dari kluster baru ini tidak sebanyak jika dibandingkan dengan jumlah kasus saat wabah pertama kali menyerang Wuhan yang melaporkan kasus Covid1-9 pada Desember 2019.
Sebelum akhirnya virus tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh daratan China bahkan dunia.
Lebih dari 83.000 orang telah terinfeksi di China, dengan lebih dari 4.600 tewas.
• Kulit Pasien Virus Corona di Wuhan China Tiba-tiba Gelap seperti Terbakar, Apa yang Terjadi?
Shulan, sebuah kota berpenduduk 700.000 orang di timur laut China menjadi tempat kluster terbaru penyebaran Covid-19.
Kasus diketahui berasal dari seorang pekerja binatu berusia 45 tahun.
Meski begitu, sumber infeksi masih belum diketahui, sehingga pemerintah mulai memberlakukan lockdown yang paling ketat pada Senin (18/5/2020) siang.
Satu orang per rumah tangga dapat meninggalkan rumah mereka setiap dua hari, selama 2 jam sekaligus, untuk mendapatkan persediaan.