Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Surabaya Raya

Hari Terakhir PSBB Surabaya Raya Tahap Kedua, Pakar Epidemiologi: Masih Beresiko Tinggi

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo menilai saat ini belum aman

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/SUGIHARTO
Kondisi check point di Bundaran Waru pintu akses Sidoarjo ke Surabaya pada hari pertama penerapan PSBB Surabaya, Selasa (28/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo menilai saat ini belum aman untuk melakukan pelonggaran aktivitas di Surabaya Raya mengingat kasus Covid-19 yang masih bertambah.

Windhu menyebutkan walaupun Surabaya Raya telah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), nyatanya kurva epidemiologi Covid-19 masih naik.

Selain itu, ia menyebutkan kurva prediksi Covid-19 juga masih mengalami kenaikan dan ia memprediksi baru akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari kedepan.

"Tapi itu juga masih tergantung. Pada hari raya kemarin nyatanya kan masih banyak banget (pergerakkan). Masih ada yang takbiran, salat jamaah, ujung-ujung (halal bihalal). Jadi bisa lebih meningkat lagi, sebelum ada pergerakan yang luar biasa itu saja masih meningkat," kata Windhu, Senin (25/5/2020).

Untuk itu melihat PSBB Surabaya tahap kedua yang akan berakhir pada hari ini Senin (25/5/2020), menurut Windhu belum aman untuk dilakukan pelonggaran.

Meriahnya Lebaran di Rumah Bos Bus Wisata Juragan 99, Open House Virtual, THR Dikasih Via Transfer

Sosok Tante Ernie yang Digilai Kaum Adam, Curhat Pernah Dapat Pesan Nakal: Ada Artis sampai Pejabat

UPDATE Seputar PSBB Surabaya Raya: Kasus Ambulans Disewa untuk Mudik hingga Pria Misterius Bawa Obat

Kondisi tersebut sudah ia sampaikan ke jajaran forkopimda Jawa Timur pada Sabtu (23/5/2020) yang lalu.

"Tim kami tidak memberi rekomendasi apa-apa.  Kami hanya menyampaikan kondisinya, ini masih beresiko tinggi," lanjutnya.

Jika terjadi pelonggaran aktivitas, Windhu khawatir puncak Pandemi Covid-19 di Jawa Timur akan mundur semakin lama sehingga angkanya akan terus meningkat.

"Atau nanti mungkin akan muncul yang kita sebut second wave atau gelombang kedua dan seterusnya," kata Windhu.

"Kami tidak memberi rekomendasi apa-apa. Jadi kondisinya seperti ini, monggo pemerintah provinsi, kota, kabupaten nanti menilai sendiri," lanjutnya.

Jika pun PSBB Surabaya Raya dilanjutkan hingga tahap ketiga menurut Windhu harus ada pengubahan Juknis di Pergub, Perbup/Perwali menjadi lebih tegas.

"Kalau melanggar, nah itu yang harusnya ada tambahan sanksi. Sanksi denda, administratif atau izin dicabut sementara kecuali sebelas sektor yang diizinkan. Itu penegakkan hukumnya harus jalan, kalau enggak ya sama aja sama kemarin-kemarin," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved