Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UPDATE Seputar PSBB Surabaya Raya: Kasus Ambulans Disewa untuk Mudik hingga Pria Misterius Bawa Obat

Inilah update terbaru seputar PSBB Surabaya Raya per hari Senin (25/5/2020). Ada beberapa berita menarik yang patut disimak.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Tangkapan layar pemuda berjaket jumper warna hijau saat diinterogasi aparat gabungan PSBB Surabaya Raya karena membawa obat-obatan mencurigakan. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kabar terupdate seputar PSBB Surabaya Raya dan Jatim yang masih dilaksanakan hingga hari ini Senin (25/5/2020).

Ada beberapa berita menarik yang mewarnai informasi terbaru seputar PSBB Surabaya Raya.

Mulai dari tingkah ibu dan anak yang menyewa ambulans untuk mudik ke Jember.

Penahanan khusus dilakukan juga oleh petugas PSBB terhadap seorang pria misterius yang kedapatan membawa obat.

Syahrini Bangga Bingkisan Lebaran dari Mertua, Kado Ibu Reino Sampai Dibawa Kereta Khusus: Lovely

Kondisi Terkini Adik Via Vallen yang Positif Covid-19, Via Curhat Nasib Keluarga: Ada yang Nyindir2

Mari simak berita menarik selengkapnya.

1. PSBB Jilid II Dikomentari Pakar Epidemiologi Unair 'Tidak Ada Perubahan Kan?'

PSBB Surabaya Raya tahap kedua memasuki hari terakhir hari ini, Senin (25/5/2020).

Selama 14 hari pelaksanaan PSBB di Surabaya Raya, Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Surabaya, dr Windhu Purnomo menilai pelaksanaan PSBB Surabaya Raya tahap kedua justru lebih buruk dibandingkan tahap pertama.

Salah satu penyebabnya, masyarakat yang sudah tidak mengindahkan protokol virus Corona ( Covid-19 ) dan physical distancing menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Kalau saya melihat jilid dua malah lebih buruk dari jilid satu, apalagi menjelang lebaran kan, mal sudah banyak yang buka, rame, orang jualan pakaian rame, macam-macam. Kalau kita lihat kan pelaksanaannya tidak sesuai dengan harapan," kata Windhu, Senin (25/5/2020).

Curiganya Polisi Lihat Mobil Melintas Padahal Jam Malam PSBB Surabaya, Terbongkar Ada Rokok Ilegal

Hal tersebut, lanjut Windhu terjadi karena saat perpanjangan PSBB Surabaya Raya menuju tahap kedua tidak dibarengi dengan perubahan Pergub, Perwali atau Perbub yang lebih tegas lagi untuk penindakan bagi pelanggar poin-poin dalam PSBB.

"Tidak ada perubahan apa-apa kan, padahal saat pelaksanaan kan perlu ketegasan dari aparat. Aparat itu perlu payung hukum, lah payung hukumnya tidak berubah, tidak ada sanksi yang lebih ketat, tidak ada yang lebih membuat orang jera (dibandingkan tahap pertama)," lanjut Windhu.

Dari situ, Windhu juga menjelaskan dari kurva epidemiologi kumulatif di tiga daerah di Surabaya Raya, maupun masing-masing daerah yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, kasus Covid-19 masih meningkat terutama untuk Kota Surabaya.

"Secara kumulatif kurvanya itu menanjak. Terutama Surabaya. Kalau Gresik lumayan (landai) tapi pada hari terakhir itu masih ada peningkatan," pungkasnya.

2. Pria Berjaket Diinterogasi Petugas PSBB Surabaya, Bawa Obat Mencurigakan

Diawali dari beredarnya video berdurasi 38 detik yang merekam seorang pria berjaket jumper hijau sedang diinterogasi aparat gabungan PSBB Surabaya.

Informasinya, pria tersebut diinterogasi petugas karena kedapatan membawa obat-obatan yang diduga pil double L.

Video tersebut diunggah oleh sebuah akun bernama 'Basuki Rahardjo' yang diunggah pada Minggu (24/5/2020) dini hari.

Akun tersebut menarasikan, pemuda tersebut diamankan petugas PSBB Surabaya yang sedang berpatroli pada jam malam, di kawasan Ketintang, Wonokromo, Surabaya.

"Hasil oprasi jm malam selama PSBB tahap 2 tgl23 mei 2020 tak terduga ada seorang pemuda yg mencuriga kn dn waktu d periksa di dalam tas ny ada narkoba ny. Lokasi : ketintang," tulis akun tersebut.

Melihat video berdurasi singkat itu, pria tersebut tampak dengan tenang menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan oleh petugas.

Pakar Epidemiologi Unair Nilai PSBB Surabaya Tahap 2 Lebih Buruk: Tidak Ada Perubahan Kan?

"Kalau kerja minum ini, bagaimana rasanya," tanya seorang petugas berseragam polisi.

"Ya enggak ngantuk aja," jawab pria itu dengan dagu diangkat ke arah petugas yang bertanya itu.

"Kelahiran tahun berapa kamu," tanya seorang petugas berseragam polisi lainnya, menimpali.

Pria itu pun menjawab dengan mimik muka yang sama.

"Tahun 2000," jawab pria tersebut.

"Berarti sudah dewasa," celetuk polisi lagi.

"Iya," jawab pria itu dengan raut wajah datar ke arah petugas.

Berdasarkan keterangan awal yang diperoleh penyidik Unit Reskrim Polsek Wonokromo. Ari mengungkapkan, obat-obatan yang dibawa pria tersebut tidak diperjualbelikan.

"Dia kedapatan bawa itu aja kok. Enggak diperdagangkan," ujarnya.

Disinggung mengenai jumlah butir pil, dan dari mana pria itu memperolehnya.

Ari mengaku enggan menyampaikan banyak hal. Karena proses penyidikan dan pengembangan masih terus dilakukan personelnya.

"Masih lidik, mohon waktu," pungkasnya.

Penerapan PSBB Malang Raya, Polisi Tutup Akses Jalan S Supriadi Pakai Water Barrier: Tutup Jam 22.00

3. Kasus Ibu dan Anak Sewa Ambulans untuk Mudik ke Jember

Ketua Info Warga Jember, Slamet mengklarifikasi pemberitaan ibu dan anak yang mudik dari Bali ke Jember dengan menyewa ambulans.

Dihubungi SURYA.co.id pada Senin 25 Mei 2020, Slamet menjelaskan awal mula mobil ambulans yang menjemput Aryati yang mengalami sakit tipes sejak dua minggu yang lalu, dan tak kunjung sembuh.

"Ambulans IWJ Korwil Bali dikontak untuk mengantarkan seorang wanita bernama Aryati dan anaknya yang sakit types sudah dua Minggu, kondisi rawat jalan," kata Slamet dalam keterangan tertulisnya.

Slamet menambahkan Aryati merupakan keluarga tak mampu dan tak punya keluarga di Bali. Dia mengatakan Aryati bekerja sebagai buruh pencetak genteng dan seorang janda.

Oleh karena kondisi itulah, Aryati memutuskan pulang ke rumahnya di Desa Wringin Telu, Kecamatan Puger agar dekat dengan keluarga yang bisa merawatnya.

"Mereka di Bali tidak punya keluarga sehingga ingin dirawat di Rumah Sakit Jember saja yang dekat dengan keluarganya di Wringintelu," kata Slamet

"Mereka berangkat dari Bali pada Jumat 22 sekitar jam 21.00," tambahnya.

Sebelum berangkat, Aryati juga anaknya sudah mendapatkan surat keterangan bebas Covid-19 dari klinik. Surat keterangan itu diurus agar memudahkan perjalanannya.

"Menurut pengakuan Ibu tersebut sudah merasa sakit selama 2 Minggu, kalau siang agak mendingan tetapi kalau malam kumat,"

"Ketika melewati pemeriksaan untuk suhu tubuh normal dan kelihatan sehat karena sudah diberi obat," tambah Slamet.

"Di mobil ambulans kenapa tidak ada perawat yang dampingi? Karena kondisi ekonomi tidak mampu membayar perawat mendampingi ke Jember," lanjut Slamet.

Slamet menyesalkan pemberitaan yang beredar sebab Aryati kini sudah berada di Jember.

Kata Slamet, Aryati langsung dirawat di RSD Balung begitu tiba pada Sabtu (23/5/2020) pagi.

Menurut Slamet, IWJ juga akan memberikan bantuan pada warga yang kurang mampu tersebut.

Artikel di atas diolah ulang dari tulisan lapangan oleh Sofyan Arif Candra Sakti, dan Luhur Pambudi (TribunJatim,com) serta artikel Surya berjudul UPDATE Ibu dan Anak Sewa Ambulans untuk Mudik ke Jember: Ternyata Sudah 2 Minggu Sakit Tifus

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved