Ancaman Baru untuk China yang Tak Disadari, Kekuatan Mengerikan 7 Kapal Selam 'Benteng' Indo-Pasifik
Inilah ancaman baru bagi China yang tak disadari oleh mereka sendiri, mari saksikan kekuatan 7 kapal selam penjaga benteng Indo-Pasifik.
TRIBUNJATIM.COM - Ada ancaman baru untuk China yang tak disadari, dalam suasana panas dan genting di Laut China Selatan.
China sendiri bahkan tak benar-benar menyadari kehadiran ancaman yang menjadi 'benteng' di kawasan Indo-Pasifik itu.
Ada 7 buah kapal selam yang dilengkapi dengan senjata rudal dengan kekuatan mengerikan.
Rudal yang dipakai tak main-main, yakni rudal Tomahawk yang terkenal dengan kekuatan ledakannya yang sangat dahsyat.
• Akhirnya China Akui Simpan Virus Corona di Lab, Rahasia Soal Kebocoran Terkuak, Ini Fakta Ilmiahnya
• China Akhirnya Akui Simpan Virus Corona di Lab, Tudingan Amerika Terbukti, Ada yang Masih Ditutupi?

Senjata dan kapal selam itu milik Amerika Serikat.
Amerika Serikat sepertinya sudah mulai mengeluarkan armada beratnya untuk mengatasi intimidasi China yang dilakukannya akhir-akhir ini.
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan pasukan kapal selam dalam operasi tanggap darurat di wilayah Pasifik Barat di tengah meningkatnya ketegangan hubungan dengan China.
• Satu Janji Menhan Rusia ke Prabowo Pernah Terucap, Sorot Masa Sulit Indonesia, Bocor Soal Alutsista
Pengerahan kapal selam tersebut untuk mendukung kebijakan bebas dan terbuka di Indo-Pasifik.
Tujuannya adalah untuk melawan operasi China di Laut China Selatan.
Untuk itu, AS mengerahkan tujuh kapal selam, termasuk enam kapal selam yang berbasis di Guam, USS Alexandria yang berbasis di San Diego dan beberapa kapal berbasis di Hawaii, akan bergerak dalam satu armada perang.

Komandan Sub-Pasukan Pasifik, Laksamana Muda Blake Converse mengatakan, operasi ini merupakan demonstrasi kesediaan mereka untuk membela kepentingan dan kebebasan navigasi di bahwa hukum internasional.
Kapal selam serangan ini dipersenjatai dengan torpedo dan rudal jelajah Tomahawk dan juga mempu melakukan pengawasan rahasia.
Angkatan Laut AS telah mempertahankan armada kapal perang di Pasifik Barat sebagai untuk kekuatan di kawasan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan dan silang pendapat terkait pandemi virus Corona.
AS menuduk China meningkatkan pendudukannya atas pulau-pulau buatan manusia dan menganggu negara-negara lain di tengah upaya mereka menangani krisis covid-19 yang berawal dari Wuhan, China.

Platform intelijen Stratfor mengatakan, AS dan China telah mempertahankan kecepatan operasional yang kuat di Laut Cina Selatan di tengah meningkatnya ketegangan dan covid-19.