Pilkada serentak 2020 Jatim
Pilkada Ditengah Pandemi, KPU Jatim Kaji Kenaikan Anggaran
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menjelaskan adanya potensi penambahan anggaran untuk pelaksanaan pilkada serentak di 2020
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menjelaskan adanya potensi penambahan anggaran untuk pelaksanaan pilkada serentak di 2020. Sebab, pelaksanaan pilkada yang berlangsung di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Kemungkinan begitu (bertambah). Sebab, ada protokol kesehatan yang harus dilaksanakan penyelenggara selama tahapan," kata Ketua KPU Jatim, Choirul Anam kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Misalnya, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), hand sanitizer, hingga peralatan protokol kesehatan lainnya. Nantinya alat tersebut akan digunakan para petugas di 19 daerah yang melaksanakan pilkada.
Namun, Anam menjelaskan bahwa penambahan tersebut bukan diambil dari hibah pemerintah daerah melainkan bersumber dari anggaran pemerintah pusat.
"Setahu kami hal itu masuk dalam keputusan Rapat antara KPU, Bawaslu, DKPP, bersama DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri kemarin," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Anam menambahkan bahwa peningkatan anggaran tersebut bukan untuk dialokasikan sebagai penyediaan logistik pemilu. Melainkan, untuk menyediakan sarana prasarana kesehatan sebagai bentuk pencegahan virus Corona atau Covid-19.
• Beda Mencolok Gaya Lebaran Saputri & Anak Tanpa Didi Kempot, Lihat Warna Pakaian, Anak: Jagain Mama
• Surat Kepala Desa di Gresik Soal Covid-19 Bikin Ribuan Warga 2 Kecamatan Ricuh, Lihat Endingnya
• VIRAL Video Polisi Kaget Lihat Isi Mobil Pelanggar Lalu Lintas, Tak Jadi Menilang Malah Mengawal
Sementara itu, pihaknya belum menerima detail perubahan teknis pelaksanaan pemilu. Termasuk, kemungkinan penambahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai bentuk antisipasi mencegah penumpukan pemilih dan social distance.
Menurutnya, TPS di Jawa Timur diyakini tak akan mengalami penumpukan pemilih.
"Tiap TPS di Jatim sejak awal disiapkan untuk sekitar 400 orang pemilih saja," katanya kepada TribunJatim.com.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan penambahan anggaran Pilkada 2020 sebesar Rp535,9 miliar untuk antisipasi pandemi Covid-19. Anggaran tambahan itu salah satunya akan dialokasikan untuk tes Covid-19 bagi penyelenggara pemilu.
Selain untuk biaya tes Covid-19, penambahan anggaran pilkada yang diusulkan KPU juga dialokasikan untuk pengadaan alat coblos sekali pakai.
Selama ini, paku menjadi alat yang digunakan secara bergiliran oleh pemilih untuk mencoblos. Namun, untuk menghindari penularan Covid-19, dipertimbangkan penggunaan alat lain.
Selain itu, celup jari ke tinta akan diganti ke dalam sistem sekali pakai, lewat spray atau tetes. Kebutuhan lainnya terkait pilkada yang dialokasikan dalam anggaran tambahan adalah pengadaan disinfektan dan masker.
Arief mengaku sudah mengingatkan KPU provinsi dan kabupaten/kota yang menggelar pilkada untuk menyusun anggaran tambahan seefektif mungkin. Ia berharap, anggaran tambahan pilkada bisa dicairkan sebelum tahapan pilkada dilanjutkan pada awal Juni mendatang. (bob/Tribunjatim.com)