Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Kedua Rapid Test BIN bersama Pemkot Surabaya, Maksimalkan Alat Deteksi Sebaran Covid-19

Badan Intelijen Negara bersama pemerintah kota Surabaya kembali menggelar rapid test dan swab untuk mengetahui peta sebaran Covid-19 di Surabaya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Yoni Iskandar
tony hermawan/Tribunjatim
Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Polisi Bambang Sunarwibowo (Kiri) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau kegiatan rapid tes massal yang berlangsung di halaman parkir Ruko Citi9, Jalan Gresik, Surabaya, Sabtu (30/5/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Intelijen Negara bersama pemerintah Kota Surabaya kembali menggelar rapid test dan swab untuk mengetahui peta sebaran Covid-19 di Surabaya.

Setelah sebelumnya kegiatan itu digelar di gedung Siola, kali ini mereka menyasar warga Krembangan Surabaya di area Ruko City9 Jalan Gresik Surabaya, Sabtu (30/5/2020) pagi.

Upaya tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan serta pemutusan mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Sekertaris Utama Badan Intelijen Negara, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo mengatakan jika perhatian BIN terhadap penanganan virus Corona atau Covid-19 ini terbagi menjadi dua skala prioritas daerah yakni DKI Jakarta dan Jawa Timur terutama Surabaya.

"Surabaya ini menjadi salah satu sasaran kami selain daripada DKI, karena Jawa Timur ini menajdi nomor urut kedua yang jumlah terkena virus Corona atau Covid-19 dengan jumlah yang cukup banyak. Data kemarin itu sekitar 4414 kasus positif yang 50 persennya terdata di Surabaya," sebut Bambang, Sabtu (30/5/2020).

BIN dan Pemerintah Kota Surabaya menargetkan 800 orang yang akan di lakukan rapid test.

Kontak Erat Pasien Covid-19, Puluhan Warga Kota Kediri Jalani Rapid Test

NEWS VIDEO - Lihat Persiapan New Normal PT KAI, Ada Ruang Isolasi Khusus Penumpang di Kereta

Kakek 61 Tahun Nekat Mencuri di Minimarket Surabaya, Lesu Saat Dikeler Polisi, Saya Kelaparan

Jika rapid test tersebut mengindikasikan rekatif, maka petugas langsung melakukan tes swab kepada para warga yang mengikuti tes tersebut.

Dari data sebelumnya, BIN bersama pemerintah kota Surabaya menemukan 230 kasus reaktif dari sekitar 600 peserta, dan diantaranya 78 positif Covid-19 setelah lakukan tes swab.

"Melihat angka yang terus bertambah, maka dari itu kami berencana mengirim alat bantuan lagi untuk mengakomodir jumlah warga yang akan dilakukan tes. Hal ini bertujuan agar kami dapat memetakan zona-zona mana saja yang penyebarannya tinggi sehingga berdampak pada pengambilan langkah-langkah untuk penanganan Covid 19 di Surabaya ini," tambahnya.

Sementara itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharinu mengatakan jika warga yang terindikasi reaktif Covid-19 akan disediakan tempat untuk isolasi, sementara yang terkonfirmasi positif akan langsung dilarikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya untuk mendapat penananganan.

"Kami sudah sediakan tempat untuk isolasi, diantaranya di RS Haji, disana bisa digunakan warga yang terkonfimasi reaktif namun tidak positif. Kemudian di hotel-hotel yang bekerjasama dengan kami. Sementara untuk kasus positif langsung kami rujuk ke Rumah Sakit untuk penanganan," kata Risma.

Rencananya, kegiatan rapid tes tersebut akan dilakukan terus menerus dengan intensitas yang cukup tinggi.

Penambahan unit mobil PCR juga nantinya akan ditargetkan untuk mampu melakukan tes terhadap 2000 hingga 4000 orang perharinya yang dibagi di beberapa titik zona merah Covid-19 di Surabaya.(Firman/Tribunjatim)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved