Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kemarahan Risma Soal Mobil PCR Merembet ke Cekcok Partai, PDI Perjuangan dan Partai Golkar Berdebat

Kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berbuntut polemik di parpol. Politisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar adu argumen.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Dua politikus Deni Wicaksono (PDI Perjuangan) dan Adam Rusdi (Partai Golkar) berdebat soal kemarahan Risma terkait operasional mobil PCR bantuan BNPB. 

Laporan wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini soal operasional mobil PCR bantuan BNPB merembet ke mana-mana.

Setelah video kemarahan Risma soal mobil PCR viral, muncul tanggapan dari sejumlah partai politik, termasuk PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur yang menyoroti kemarahan Risma, langsung ditanggapi Fraksi PDI Perjuangan. Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jawa Timur menyebut kemarahan Risma soal pengalihan mobil PCR adalah hal wajar.

Sehingga pernyataan Ketua Fraksi Golkar, Kodrat Sunyoto, yang menyebut Risma seharusnya malu karena telah marah dinilai berlebihan.

Imbas Risma Marah soal Mobil PCR, DPRD Jatim Malu, Ketua Fraksi Golkar: Bicara Baik-baik kan Bisa?

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto Beri Respons Kemarahan Risma atas 2 Mobil PCR Bukan untuk Surabaya

DPRD Jatim Minta Wali Kota Risma Tak Perlu Marah: Mobil Memang Bukan Diberikan untuk Kota Surabaya

"Teman Golkar bilang, apa Bu Risma tidak malu dilihat masyarakat ketika marah? Saya bilang, bagi PDI Perjuangan, kita tidak mengenal malu untuk membela rakyat," tegas anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono di Surabaya (Sabtu, 30/5/2020).

"Justru, kita malu kalau lebih membela kepentingan politik dukung-mendukung daripada membela rakyat,” ujar Denny melanjutkan.

Kemarahan Risma dinilai Deni Wicaksono cukup berdasar mengingat mobil laboratorium tes PCR semula dijadwalkan untuk Surabaya. Namun, tiba-tiba dialihkan oleh Pemprov Jatim ke daerah lain.

”Masyarakat sudah tahu rekam jejak Bu Risma dalam membangun Surabaya. Tipikal kepemimpinan PDI Perjuangan dan Bu Risma adalah berkorban untuk masyarakat," kata anggota Komisi E DPRD Jatim ini.

"Jadi apakah salah jika Bu Risma membela rakyatnya? Rakyatnya sudah menunggu untuk tes tapi kemudian batal karena mobil dialihkan ke daerah lain," ucapnya.

Deni mengingatkan, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang merasakan susahnya rakyat. "Surabaya semestinya diletakkan dalam aspek prioritas dan strategis oleh Pemprov Jatim," katanya.

"Pemimpin di Pemprov Jatim harus singkirkan ego. Ketika rakyat Surabaya disuruh menunggu berjam-jam kemudian tes batal, di saat itulah pemimpin harus tampil melawan ketidakadilan,” ujar dia.

Ucapan Deni Wicaksono mendapat tanggapan Anggota Fraksi Golkar, Adam Rusdi. Politisi muda Partai berlambang pohon beringin ini meminta PDI P untuk bisa memisahkan peran Risma sebagai kader PDI P dan Wali Kota Surabaya.

Pemprov Jatim Kuak Kronologi Soal Mobil PCR yang Bikin Wali Kota Risma Marah, Ada Pesan Tak Sampai

Kisruh Mobil PCR, Wali Kota Risma-Pemprov Jawa Timur Memanas, Komisi A DPRD Jatim Prihatin

"Kami mengkritik suul adab-nya Bu Risma (Wali Kota Surabaya). Bukan untuk mengkritisi statement rekan PDIP. Apa Bu Risma ini miliknya PDIP saja? Bukan milik orang Surabaya?," tegas Adam Rusdi di hari yang sama.

Adam kembali menegaskan bahwa Tri Rismaharini seharusnya bisa menjadi contoh masyarakat dalam menyelesaikan covid-19. "Kami mengkritisi Bu Risma sebagai Wali Kota Surabaya, karena Bu Risma milik warga Surabaya, bukan milik PDIP," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved