Liga Indonesia
PS Hizbul Wathan Setuju Sistem Home Turnamen Tanpa Degradasi, Presiden PSHW: Tapi Ada Promosi
Klub Liga 2 asal Jawa Timur, PS Hizbul Wathan (PSHW) sedikit mengubah pandangannya tentang masa depan kompetisi Liga 2 2020.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Klub Liga 2 asal Jawa Timur, PS Hizbul Wathan (PSHW) sedikit mengubah pandangannya tentang masa depan kompetisi Liga 2 2020.
Di mana saat ini PSHW mendukung bergulirnya home turnamen.
Padahal sebelumnya klub asal Sidoarjo ini menolak dan menyarankan kompetisi distop karena alasan Covid-19.
• Usulan PSSI Kompetisi Tanpa Degradasi Kata Pelatih Persebaya, Esensi Liga 1 Hilang: Mending Turnamen
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden klub PSHW Dhimam Abror setelah mengikuti rapat virtual dengan perwakilan klub Liga 2 2020 bersama PSSI pada 2 Juni 2020, tadi siang.
Dari hasil rapat tersebut, setidaknya ada lima poin disampaikan oleh PSSI yakni Liga 2 berlanjut pada Oktober 2020 tanpa sistem degradasi, tapi tetap ada promosi.
Tiga poin sisanya membahas subsidi sebesar Rp 200 juta perbulan selama kompetisi, penyampaian terkait protokol kesehatan, serta sistem kompetisi dibagi 4 grup.
• Terlanjur Girang Rumahnya Ditawar Rp 40 M oleh Baim Wong, Muzdalifah Telan Kekecewaan: Candaan Aja
• Nikita Willy Ingin Punya Anak Tanpa Menikah Dulu, Luna Maya Awalnya Kaget, Paham Alasannya
"Iya, demi PSSI dan demi Piala Dunia U-20 2021, kita setuju dengan sistem home tournamen tanpa degradasi, tapi ada promosi," kata Dhimam Abror kepada TribunJatim.com, Selasa (2/6/2020).
Rencana, PSSI kembali memutar roda kompetisi seiring sejumlah agenda Internasional milik Indonesia, seperti bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Namun, Dhimam Abror berpesan kepada PSSI agar bisa memberikan protokol kesehatan ketat saat menjalankan agenda sepak bola di tengah masa pandemi Covid-19.
"Protokol kesehatan juga kita minta ekstra ketat," tutupnya.
• PS Hizbul Wathan Minta Liga 2 2020 Distop, Tingginya Sebaran Covid-19 di Jawa Timur Jadi Alasan
Penulis: Ndaru Wijayanto
Editor: Arie Noer Rachmawati