Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Malang Mencapai 85 Pasien, Dinkes Waspadai Klaster Singosari

Total pasien positif Covid-19 Kabupaten Malang 85 orang. Kepala Dinkes drg Arbani Mukti Wibowo waspadai klaster Singosari.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
SURYAMALANG.COM/ERWIN WICAKSONO
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jumlah pasien positif virus Corona ( Covid-19 ) di Kabupaten Malang kini mencapai 85 orang, Rabu (3/6/2020).

Data Satgas Covid-19  Kabupaten Malang memaparkan, diantara jumlah pasien tersebut, warga asal Kecamatan Singosari mendominasi sebanyak 27 orang.

"Pantauan klaster Covid-19 di Kabupaten Malang cuma satu yakni, kluster Kecamatan Singosari. Yang menyebar ke Kecamatan Lawang dan Karangploso. Mudah-mudahan tidak ada tambahan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi.

Maia Pasang Badan saat Kekurangan Fisik Dul Jaelani Disinggung, Bela Ahmad Dhani? Lihat Tulisannya

VIRAL Video Detik-detik Bayi Dikubur Hidup-hidup Digali dari Tanah, Terdengar Suara Rintihan

Selama memantau perkembangan penularan Covid-19 di Kabupaten Malang, Arbani mengaku mendapat temuan kasus yang dinamis.

"Ada salah satu kasus, dalam satu keluarga, ada konfirm positif satu keluarga bisa kena juga. Tapi ada beberapa keluarga seorang bayi positif bapak ibunya tidak," jelas pria yang mengawali karir sebagai dokter gigi ini.

Arbani menjelaskan, dinamika tersebut terjadi karena bergantung pada kondisi imunitas anggota keluarga. Sehingga turut mempengaruhi penularan Covid-19.

Kotak Wasiat Nikita Mirzani ke 3 Anaknya Penting Mereka Bahagia, Nangis saat Jelaskan Isi Dalamnya

Banyak Wisman Eropa Batalkan Kunjungan ke Jatim hingga Agustus, Disbudpar: Masih Ada Travel Warning

 "Maka dari itu tergantung  keluarga tersebut. Jadi sebaiknya jika ada yang positif harus karantina mandiri secara personal," kata mantan Direktur Utama RSUD Lawang itu.

Menurut Arbani, isolasi mandiri seorang pasien corona tanpa gejala turut menyelamatkan keluarga dari resiko penularan virus yang menyerang sistem pernapasan itu.

"Serta tidak berinteraksi dengan keluarga. Cuciannya bajunya sebaiknya tidak dipakai bersama alias dipisah," terangnya.

Apabila masyarakat merasakan sakit atau tidak enak badan, Arbani menyarankan agar yang bersangkutan segera beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh.

 "Jangan sampai sakit kita menularkan ke orang lain. Siapa tau sakit itu akibat dari virus. Virus itu banyak, seperti flu burung, SARS, influenza maupun Covid-19," tutur Arbani.

Penularan virus melalui droplet atau percikan air liur dari penderita sakit batuk atau flu yang mengandung kuman, kata Arbani lebih cepat penularannya sehingga harus diwaspadai.

"Perlu diingat virus itu tidak bisa hilang, tinggal ketahanan tubuh kita yang ditingkatkan," ungkap Arbani.

Arbani mengungkapkan, masyarakat bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan cara yang mudah.

"Bagaimana caranya? Bisa melalui olahraga, minum vitamin dan makan makanan bergizi," tutup pria berkacamata itu. 

Penulis: Erwin Wicaksono

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved