Virus Corona di Pasuruan
Curhat Guru di Pasuruan Rindu Masuk Sekolah Lagi, Terima Konsekuensi Jika Kembali Normal: Kami Siap
Menjelang penerapan new normal di sejumlah sektor, memang ada wacana bahwa pendidikan akan kembali normal.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Arie Noer Rachmawati
Any menyampaikan, curhatan itu tidak hanya datang dari satu dua siswa saja. Tapi datang dari semua murid.
• Sikap Nagita Hadapi Hatersnya, Kasar saat Telpon Ibu Pelaku Oh Mabok, Emosi Ketika Keluarga Dihina
Ketika di sekolah, ada kesulitan menerima materi pelajaran, siswa bisa segera bertanya ke guru atau temannya.
"Kalau di rumah,mereka kebingunan mau bertanya ke siapa. Saya kira, memang perlu ada kebijakan yang mengatur jika memang sekolah dikembalikan normal. Belajar di rumah ini tidak efektif dan tidak maksimal," sambungnya.
Ia mengaku bersama guru dan pihak sekolah tempatnya bekerja, sudah siap menerima segala konsekuensinya. Artinya, jika memang kembali normal, sekolah siap menerapkan protokol kesehatan.
"Kami siap menerima konsekuensinya, artinya kami harus gotong royong agar tidak ada penyebaran Covid-19 di sekolah kami. Anak-anak juga wajib menerapkan protokol kesehatan, mencuci tangan, dan lainnya. Kami akan buat skema jika memang sudah ada kebijakan dari pemerintah," urai dia.
Didik Nurhadi, salah satu wali murid, juga menginginkan hal yang serupa. Ia menginginkan aktivitas KBM bisa segera kembali normal seperti sedia kala. Kata dia, putranya tidak bisa maksimal menerima pelajaran jika di rumah.
"Kalau di rumah banyak gangguannya. Bisa karena game atau temannya. Kalau di sekolah, anak itu kan bisa menerima materi dan menyerap ilmu maksimal karena pikirannya fokus di sekolah. Kalau di rumah, berbeda," pungkas dia.
Penulis: Galih Lintartika
Editor: Arie Noer Rachmawati