Mengenal Sosok KPA Tedjodiningrat, Suami Dokter Reisa Broto Asmoro, Pangeran dari Keraton Solo
Berikut profil KPA Tedjodiningrat Broto Asmoro, suami dokter Reisa yang jarang disorot, bukan orang sembarangan.
Berikut profil Tedjodiningrat Broto Asmoro, suami dokter Reisa yang jarang disorot, bukan orang sembarangan.
TRIBUNJATIM.COM - Kehidupan dr Reisa Broto Asmoro atau yang dikenal Dokter Reisa jadi sorotan setelah dirinya umumkan jadi anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Bersama dengan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dr Reisa akan menyampaikan informasi dan edukasi pencegahan Covid-19.
Dokter Reisa Broto Asmoro bukanlah orang baru di dunia hiburan Tanah Air.
Selain dikenal sebagai dokter, Dokter Reisa juga alumnus Puteri Indonesia, model, serta presenter televisi.
Di kehidupan pribadi, Dokter Reisa menikah dengan Kanjeng Pangeran Ario (KPA) Tedjodiningrat Broto Asmoro.
• Apa Jabatan Sebenarnya Dokter Reisa?Jubir Pemerintah Jelaskan Lalu Diralat, Yurianto Ikut Buka Suara
• Mengintip Rumah Kekeyi di Nganjuk Jawa Timur yang Sederhana, Halaman Rumahnya Dipenuhi Kandang Hewan
Keduanya menikah di Surakarta, 9 November 2012 dan telah dikaruniai dua anak .
Tedjodiningrat Broto Asmoro rupanya bukanlah sosok orang sembarangan bila menilik dari gelar yang dimilikinya.
KPA Tedjodiningrat Broto Asmoro atau yang karib disapa Jojo adalah seorang pangeran dari Keraton Surakarta.
Selain itu, Jojo juga mantan aktivis kampus yang pernah berjualan HP dan lainnya untuk membiayai kegiatan demo 1998.
Berikut profil dan sosok Pangeran Tedjo yang dirangkum Tribunnews.com (grup TribunJatim.com) dari berbagai sumber:
1. Biodata
Tedjodiningrat Broto Asmoro atau Jojo lahir di Surabaya, 20 Juni 1976 .
Keturunan darah biru mengalir di darah anak bungsu dari empat bersaudara ini.
Jojo adalah anak dari KPH Hartono Brotoasmoro.
Sementara kakak ipar Tedjodiningrat adalah KGPH Dipo Kusumo yang merupakan putra (alm) Paku Buwono XII.
Jojo juga merupakan ulusan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Trisakti Jakarta.
Yang tak kalah mengejutkan, Jojo adalah mantan atlet binaraga dan karateka nasional.
2. Dikenal sebagai pengusaha
Jojo dikenal sebagai satu di antara pengusaha muda Tanah Air.
Usahanya bergerak di bidang minyak dan gas (migas).
Jojo juga mengembangkan bisnis fitnes yang berawal dari hobinya.
Ia pun merambah ke dunia usaha lainnya seperti kuliner.
Jojo juga seorang promotor tinju yang aktif sebagai Ketua Umum Jakarta Entrepreneur Club. Dia juga menjadi pengurus national Olympic Committee Indonesia.
Selain itu, Jojo pernah tercatat sbg komisaris di salah satu BUMN .
• 4 Fakta Tak Banyak Diketahui Soal Reisa Broto Asmoro, Ganti Nama Sejak Nikahi Pangeran Keraton Solo
3. Asah naluri bisnis sejak kuliah
Semasa kuliah, Jojo yang mantan mantan aktivis kampus telah mengasah naluri bisnisnya.
Dikutip dari Kompas.com, Jojo pernah berjualan HP, komputer, dan menyediakan jasa pengetikan.
Dia juga jeli melihat peluang.
Kesenangannya bergaul dan berorganisasi juga dimanfaatkan untuk membangun networking.
Menariknya, hasil usahanya itu dipakai untuk membiayai kegiatan demo.
Saat itu, tahun 1998, Jojo bersama mahasiswa lainnya melakukan demo menuntut Presiden Soeharto turun.
”Awalnya sih kita biayai sendiri. Untuk makan, minum, dan rokok masih dari kantong kita masing-masing," kata Jojo.
4. Tak nyaman jadi karyawan
Masih dari Kompas.com, Jojo adalah sosok yang antikemapanan dan memiliki jiwa pemberontak.
Setelah lulus kuliah tahun 2001, Jojo sempat bekerja tapi ia tak mau kelamaan menjadi karyawan.
”Apalagi saya suka melawan bos. Jadi, bagaimana bisa lama jadi karyawan?" ujar penyandang gelar S2 manajemen dari Universitas Pancasila itu.
Selain itu, dia merasa tak cocok menjadi karyawan.
"Mungkin karena IP saya rendah. Kata orang, mahasiswa dengan IP rendah cocoknya jadi pengusaha, nggak cocok jadi karyawan. Habis mau ditempatkan di mana?” ujar Jojo.
Oleh karenanya, Jojo hanya betah sekitar satu tahun menjadi karyawan.
Ketika masih menjadi karyawan, Jojo sudah membuka usaha restoran berpatungan dengan sejumlah temannya.
Bisnis itu berlangsung tahun 2003-2005, hanya sekitar 2,5 tahun, lalu bangkrut.
"Di situ saya sempat drop selama tujuh bulan. Stres karena usaha bangkrut. Untungnya saya bisa bangkit lagi."
"Saya ikut bisnis multi level marketing. Semua MLM saya masuki. Hikmahnya, saya bisa memanfaatkan semangat MLM itu untuk kehidupan lain,” ujar dia.
• Alasan Dokter Reisa Dampingi Achmad Yurianto Umumkan Update Corona, Benarkah Agar Publik Tak Panik?
5. Kenal dr Reisa hanya 6 bulan

Di kehidupan pribadi, Jojo menikahi Reisa pada 9 November 2012.
Proses perkenalan pengusaha muda dan dokter forensik itu berlangsung singkat, hanya enam bulan.
Keduanya bertemu di Jakarta pada Juni 2011.
Tak butuh waktu lama bagi Jojo untuk melamar Reisa.
Keduanya melangsungkan lamaran pada akhir 2011 dan menikah 11 bulan kemudian.
Saat itu, prosesi pernikahan Jojo dan Reisa dilangsungkan dengan adat keraton Surakarta.
Mulai dari calon pengantin menjalani puasa sebelum dan selama pernikahan serta menjalani ritual pingitan.
Saat akad nikah, KGPH Panembahan Agung Tedjowulan, Mahapatih (Wakil Raja) Keraton Surakarta menjadi saksi nikah dari pihak Reisa.
Sementara saksi dari pihak pengantin pria adalah Oesman Sapta Odang (OSO) yang pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Suami Reisa Broto Asmoro, Pangeran dari Keraton Solo, Pernah Berjualan untuk Biayai Demo 98