Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Surabaya Transisi New Normal, IDI Jatim Ingatkan Waspada Transmisi, Warga Harus Sadar Soal Corona

Surabaya kini memasuki masa transisi new normal atau normal yang baru dalam menghadapi pandemi virus Corona.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribunnews
Ilustrasi masyarakat dunia hadapi new normal 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya kini memasuki masa transisi new normal atau normal yang baru dalam menghadapi pandemi virus Corona, setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau PSBB Surabaya Raya tak diperpanjang.

Terkait hal itu, Ketua IDI Jawa Timur, dr Sutrisno menilai, Surabaya terlalu terburu-buru untuk menerapkan new normal.

"Alasannya karena sesungguhnya dari kajian epidomologi, jumlah kasus baru, dan pasien dirawat di rumah sakit masih tinggi," kata Sutrisno saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).

VIRAL TERPOPULER: Bocor Data Dampak Fantastis New Normal di Indonesia hingga Ayah Bakar Anak

Menurutnya, jika dalam penerapan new normal namun tidak diimbangi dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, maka bisa menyebabkan tingginya angka transmisi penularan.

Bahkan bisa dalam waktu tempo yang cukup lama.

"Pelonggaran ini harus diwaspadai ya karena dikhawatirkan transmisi jadi tinggi, otomatis kita menghadapi wabah makin lama," ucapnya. 

Mengintip Rumah Kekeyi di Nganjuk Jawa Timur yang Sederhana, Halaman Rumahnya Dipenuhi Kandang Hewan

Dory Harsa Terus Menggoda, Benarkah Nella Kharisma dan Cak Malik Sang Penabuh Kendang Suami-Istri?

Dalam hal menghadapi kemungkinan yang akan terjadi, menurut Sutrisno, pemerintah harus bersiap memberikan dukungan ekstra bagi tenaga medis dan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus baru Covid-19 dalam jangka waktu lama.

"Kasus bertambah banyak otomatis rumah sakit harus bekerja lebih ekstra, apalagi ada kemungkinan kita akan lebih lama menghadapi kasus penularan. Jadi pemerintah harus mendukung dengan menyediakan bed, tenaga medis, dan perlengkapan penanganan yang banyak," ujarnya.

Sementara untuk menepis hal itu, kata Sutrisno, semua lapisan masyarakat segera menerapkan hidup bersih menjadi kebiasaan baru.

Daftar 100 Negara Teraman dari Wabah Corona, Swiss Urutan Pertama, Indonesia Peringkat Berapa?

"Ya sekarang masyarakat sudah harus sadar bahwa menghadapi virus Corona yang kita hanya tetap menjaga kebersihan dan patuh protokol kesehatan. Dan sudah saatnya budaya itu dijadikan kebiasaan," ucapnya.

Agar hal itu maksimal, Sutrisno berpesan, kepada pengelola tempat umum seperti mal, restoran, dan lainnya untuk menjadi pioner dalam menjaga protokol kesehatan.

"Ya kalau sudah new normal, kami kembalikan peran menjaga kesehatan kepada masyarakat dan semua pemangku kepentingan ekonomi dan sosial. Pengelola mal, cafe, pabrik bisa jadi pioner untuk membudayakan hidup sehat hadapi Corona," ucapnya.

"Selain itu peran RT/RW, lurah juga harus bisa mencotohkan hidup bersih di tempat masing-masing untuk bergerak saling menjaga," imbuhnya.

VIRAL Pria di Malang Curhat Tagihan Listrik 20 Juta, Tak Percaya Bak Mimpi, Sedih Pikir Cara Lunasi

Penulis: Tony Hermawan

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved